Ngawi (Antara Jatim) - Sebanyak sembilan sekolah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, rencananya akan menggelar ujian nasional (UN) tahun 2016 dengan berbasis komputer atau "computer based test" (CBT). 

Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Ngawi sekaligus Penanggung Jawab UN 2016 Ngawi, Untung Wibowo, mengatakan, sembilan sekolah tersebut dinyatakan siap setelah melakukan simulasi dan diverifikasi oleh tim yang telah ditunjuk. 

"Sembilan sekolah yang telah siap tersebut ada yang SMA maupun SMK," ujar Untung Wibowo kepada wartawan, Sabtu. 

Menurut dia, kesembilan sekolah tersebut antara lain, dua SMA, enam SMK, dan satu Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan pelaksanaan CBT sesuai jadwal akan berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 4,5,6,7, 11, dan 12 April 2016. 

"Waktu pelaksanaan CBT memang berbeda dengan ujian nasional sistem "paper based test" (PBT), hal itu karena keterbatasan falitas di masing-masing sekolah seperti komputer maupun perangkat lainnya," kata dia. 

Nantinya, setiap mata pelajaran yang ujikan akan dibagi dalam tiga tahap pelaksanaan ujian, hal itu karena menyesuaikan dengan fasilitas dan jumlah siswa yang ada. 

"Sejauh ini semua persiapan sudah berjalan lancar, baik untuk ujian yang manual maupun yang berbasis komputer. Kami berharap para siswa dapat menghadapi UN dengan baik," kata dia. 

Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah melakukan inovasi dengan menggelar ujian nasional berbasis komputer, sebagai pengganti UN manual. Dengan UN berbasis komputer, panitia tidak memerlukan kertas untuk bahan soal maupun lembar jawaban sehingga lebih praktis. 

Kemdikbud mensyaratkan, setiap sekolah yang diizinkan menerapkan UN berbasis komputer harus memenuhi beberapa kriteria, yakni, ketersediaan komputer, operator server maupun jaringan (network) yang memadai, kesiapan guru, siswa, dan orang tua murid. 

Setelah semua syarat tersedia, tim verifikasi akan menguji sumber daya manusia dan infrastruktur yang ada apakah telah memenuhi syarat untuk mengikuti UN berbasis komputer atau tidak. 

Kemendikbud mencatat, UN berbasis komputer pada tahun 2015 hanya diikuti sekitar 585 sekolah yang memenuhi syarat. Diperkirakan pada tahun 2016 jumlah sekolah yang mengikuti UN berbasis komputer akan lebih banyak dari tahun sebelumnya. (*)


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016