Bojonegoro, (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mempersiapkan Tari "Gumuk Rondo Songo" (Punden Janda Sembilan) yang akan mewakili daerahnya di ajang Festival Karya Tari Provinsi Jawa Timur, 28 April.

"Persiapan terus kita matangkan, dengan melibatkan sembilan penari yang semuanya wanita," kata Koreografer dari Disbudpar Bojonegoro Deny Ismawati, di Bojonegoro, Jumat.

Lebih lanjut ia menjelaskan Tari "Gumuk Rondo Songo" dengan durasi waktu tujuh menit, mengadopsi ceritera rakyat Desa Ngantru, Kecamatan Ngasem. Sebab, sesuai ketentuan dalam festival itu, karya tari yang ditampilkan harus mengambil dari ceritera rakyat.

Meskipun di daerahnya banyak ceritera rakyat, namun untuk bisa mengangkat dalam sebuah tari bukan pekerjaan mudah.

"Kami memilih cerita Gumuk Rondo Songo, karena tidak terlalu sulit untuk mewujudkan dalam sebuah tarian," jelas dia.

Sesuai ceritera rakyat yang diperoleh, lanjut dia, di zaman dulu ada janda sembilan dengan wajah dan kecantikan yang sama, di sebuah desa yang kehidupannya sudah tertata.

"Di tengah hutan di desa setempat ada sepasang nisan batu, yang dikeramatkan warga," ucapnya.

Menjawab pertanyaan, ia mengaku di ajang festival tari yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur itu, salah satu peserta yang menjadi pesaing terberat yaitu Banyuwangi dan Surabaya.

"Banyuwangi, juga Surabaya, layak diperhitungkan, karena gudangnya seniman tari," ucapnya, menegaskan.

Oleh karena itu, ia menyatakan belum tahu peluang Tari "Gumuk Rondo Songo", di ajang festival di Jawa Timur itu.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016