Bojonegoro, (Antara Jatim) - Air Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dikeluarkan sebesar 2,5 meter kubik per detik melalui saluran pelimpas, sebagai usaha menjaga air tidak merusak bangunan pelimpas yang rusak akibat banjir bandang beberapa tahun lalu.

Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Jumat, mengatakan pengeluaran air Waduk Pacal melalui saluran pelimpas sebesar 2,5 meter kubik per detik, sejak Senin (28/3).

"Kalau air tidak dibuang melalui saluran pelimpas bisa membahayakan bangunan pelimpas yang rusak, tapi perbaikannya belum permanen," jelas dia.

Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dody Sigit Wijaya, menjelaskan air Waduk Pacal, mulai dikeluarkan karena ketinggian air pada papan duga mencapai 114,80 meter, dengan kapasitas 22,060 juta meter kubik.

"Pintu pengeluaran Waduk Pacal tetap tertutup. Air hanya dikeluarkan melalui saluran pelimpas," ucapnya.

Sesuai perhitungan teknis, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal harus dipertahankan 113,40 meter, agar debit air di waduk tidak merusak bangunan pelimpas yang perbaikannya belum permanen.

Meski air Waduk Pacal dikeluarkan, menurut dia, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal meningkat, karena memperoleh pasokan air hujan.

Ia menyebutkan ketinggian air Waduk Pacal, yang semula hanya 114,80 meter, meningkat menjadi 115 meter dengan debit mencapai 23,346 juta meter, per 1 April.

"Air Waduk Pacal bertambah, karena masih memperoleh pasokan air hujan," ucapnya, menegaskan.

Oleh karena itu, ia optimistis Waduk Pacal akan memperoleh pasokan air hujan secara maksimal, selama musim hujan, sehingga musim tanam (MT) I dan II tahun ini, bisa aman memperoleh air.

"Kalau perolehan air Waduk Pacal bisa maksimal, maka MT I dan II bisa aman," uturnya.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016