Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terpaksa memanen padi lebih awal (dini) karena tanaman lebih dulu roboh dan terendam air akibat hujan deras disertai angin yang terjadi di wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir.
    
Koresponden Antara di Tulungagung, Minggu melaporkan, aktivitas panen padi lebih awal terpantau terjadi di areal persawahan Kecamatan Gondang, Boyolangu, Bandung, serta sebagian Sumbergempol dan Ngunut.
    
Beberapa petani mengatakan, tanaman-tanaman padi mereka seharusnya belum waktunya panen kendati telah berusia dewasa.
    
Namun karena roboh diterpa hujan-angin sehingga terendam air dua hari, panen dini terpaksa dilakukan untuk menghindari dampak kerugian lebih besar.
    
"Padi di sini mulai ambruk sejak tiga hari lalu saat hujan deras disertai angin. Biasanya kami memanen padi saat usia 90 hingga 100 hari. Ini belum ada usia panen," kata Yasin (40), salah seorang petani di Desa Bendo, Kecamatan Gondang, Tulungagung, Minggu.
    
Di areal persawahan milik Yasin dan sekitarnya, tanaman padi dewasa terlihat semua roboh ke satu arah sehingga menyerupai hamparan tikar berwarna hijau bercampur kuning.
    
Padahal tanaman padi itu menurut Yasin, baru berusia sekitar 80-an hari, sehingga kurang setengah bulan untuk mencapai usia panen.
    
"Tidak ada cara lain yang kami lakukan selain memanen padi yang roboh dan membiarkan untuk tanaman padi yang masih berdiri. Kalau tidak (dipanen) padi akan membusuk," ujarnya.
    
Keluhan serupa disampaikan Marijan, petani lain dari Desa Kiping, Kecamatan Gondang yang tanaman padinya mengalami kerusakan total.
    
"Kendati panen, saat ini kami merasa rugi, sebab dengan usia sekitar 80 hari padi belum siap panen namun kami harus segera memanennya. Kualitas padi menjadi jelek (rendah) dan harga jualnya pun ikut jatuh," ujarnya.
    
Belum ada konfirmasi dari Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung terkait luasan lahan yang gagal panen ataupun rusak akibat cuaca buruk selama beberapa hari terakhir.
    
Kepala Disperta Tulungagung Suprapti hanya mengatakan saat ini tim penyuluh dari setiap kecamatan sedang melakukan pendataan untuk menginventarisasi kerusakan tanaman padi yang berpengaruh terhadap capaian target panen padi.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016