Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya Pertiwi Ayu Khrisna menanggapi santai usulan pergantian struktur Fraksi Partai Golkar yang sudah dilayangkan ke DPRD Surabaya.
    
"Saya sudah tahu surat itu sudah dikirim ke DPRD. Sesuai aturan kan mestinya pergantian harus menunggu Musda Partai Golkar. Tapi ini kesannya dipaksakan. Ya kita lihat saya nanti, apakah itu terjadi," kata Pertiwi Ayu Khrisna kepada Antara di Surabaya, Sabtu.
    
Informasi yang diperoleh Antara di internal Golkar bahwa desakan tersebut adalah upaya intervensi terhadap Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya Pertiwi Ayu Khrisna.
    
"Bu Ayu justru diminta mengalah. Informasinya bu Ayu dipanggil di sebuah rumah makan," kata sumber di internal DPD Golkar Surabaya yang namanya tidak mau ditulis.
    
Menurut sumber tersebut agar kondisi internal partai tidak semakin melebar. Pemanggilan tersebut terjadi sebelum Plt Ketua DPD Golkar Surabaya Alyas dan anggota Fraksi Golkar Binti Rochmah menggelar jumpa pers pada Selasa (22/3).
    
Mendapati hal itu, Ayu berdiplomatis menyoal kabar tersebut. Hanya, dia menegaskan protes terhadap Alyas berdasar dari seluruh pengurus maupun PK. "Fakta yang terjadi seperti itu," katanya.
    
Legislator komisi A DPRD Kota Surabaya ini menyatakan, dalam aturan partainya seharusnya bersikap berdasarkan AD/ART. "Tapi ketika diundang rapat fraksi tidak pernah datang. Ujuk-ujuk sudah berkoordinasi dengan Plt Ketua. Lantas kalau Saya disalahkan apa seperti itu etikanya?," katanya.
    
Politikus berjilbab ini bisa meradang, jika kondisi yang terjadi di internal terkesan menyudutkan dia. Hal ini dikarenakan selama ini ada kesan desakan arus bawah meminta Ayu agar bersikap.
    
"Karena mereka tahu saya bekerja benar untuk partai. Sekarang begini, kalau ada tuan rumah didatangi tiga maling. Ya masa Polisi nyalahkan yang punya rumah," katanya.
    
Sementara itu, ketua DPD Golkar Surabaya M. Alyas meminta agar proses pergantian Ketua Fraksi agar dihormati bersama. "Penyegaran itu wajar dilakukan. Harus ada sikap legowo," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016