PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA) - Utusan PBB bagi proses perdamaian Palestina-Israel pada Rabu (23/3) mengungkapkan rencana dari Kuartet Diplomatik untuk memproduksi laporan yang akan membantu menciptakan suasana politik bagi kedua pihak untuk melanjutkan perundingan perdamaian.

Ketika berbicara dalam satu taklimat di Markas PBB di New York, AS, Nickolay Mladenov --Koordinator Khusus PBB bagi Proses Perdamaian TImur Tengah-- mengatakan Kuartet tersebut, di dalam pertemuan terakhirnya di Kota Munchen, Jerman, memutuskan untuk mengajukan laporan yang akan meneliti penghalang bagi penyelesaian dua-negara dan menyarankan cara untuk maju.

Pekerjaan itu sudah dimulai dan Kuartet sedang berusaha menerima masukan dari kedua pihak dan pemegang saham lain, termasuk Mesir, Jordania dan Arab Saudi, untuk membuat penilaian yang baik, katanya.

Ia menyampaikan harapan bahwa laporan tersebut, yang akan diselesaikan dalam beberapa bulan, akan memberikan pendapat internasional dan mengkonsolidasikan konsensus mengenai penyelesaian dua-negara sebagai satu-satunya pilihan yang layak.

Proses perdamaian Timur Tengah telah macet sejak April 2014, akibat perbedaan pendapat tajam mengenai perbatasan dan berlanjutnya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan. Setakat ini, belum ada tindakan serius untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Beberapa bulan belakangan telah menyaksikan gelombang ketegangan dan kerusuhan antara orang Israel dan Palestina di Tepi Barat, Jerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Kuartet adalah satu kelompok diplomatik yang terdiri atas PBB, Rusia, Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan pekerjaan mencari penyelesaian dua-negara, yang berarti Israel yang aman hidup dalam kedamaian bersama Negara Palestina Merdeka.

Saat berbicara mengenai pembangunan kembali Jalur Gaza, Mladenov mengatakan sejak berakhirnya permusuhan pada 2014, PBB terlibat dengan kedua pihak dalam mempersatukan mekanisme untuk memungkinkan import barang pembangunan.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016