Sumenep (Antara Jatim) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mengalokasikan dana Rp33,7 miliar lebih pada tahun ini untuk mengembangkan Bandara Trunojoyo Sumenep, Jawa Timur.

"Ada dua program pengembangan Bandara Trunojoyo yang dilakukan Kemenhub pada tahun ini, yakni perpanjangan dan pelebaran landasan pacu dan pembuatan lokasi parkir pesawat," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswoyo di Sumenep, Rabu.

Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo adalah lembaga kepanjangan tangan Kemenhub RI yang berada di Sumenep.

Wahyu menjelaskan, saat ini, landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo sepanjang 1.130 meter dengan lebar 23 meter.

"Pada tahun ini, landasan pacu pesawat tersebut akan diperpanjang menjadi 1.600 meter dan lebarnya menjadi 30 meter. Dana untuk program perpanjangan dan pelebaran landasan pacu itu Rp25,9 miliar lebih," ujarnya.

Sementara dana untuk membangun atau membuat lokasi parkir pesawat yang merupakan fasilitas baru di Bandara Trunojoyo sebesar Rp7,8 miliar lebih.

"Rekanan pelaksana dua program tersebut sudah melakukan persiapan awal untuk pengerjaan fisiknya. Sesuai kontrak, pengerjaan dua program itu harus selesai pada November 2016," katanya, menerangkan.

Wahyu juga mengemukakan, dua program pada tahun ini merupakan rangkaian kegiatan pengembangan Bandara Trunojoyo yang dilakukan Kemenhub RI.

"Kemenhub menginginkan Bandara Trunojoyo bisa dimanfaatkan untuk aktivitas penerbangan pesawat dengan kapasitas 70 penumpang pada 2017," ujarnya.

Saat ini, pesawat yang bisa beraktivitas di Bandara Trunojoyo adalah pesawat ukuran kecil (kapasitas 20-30 penumpang).

Sejak 2015, Bandara Trunojoyo adalah salah satu bandara di Jawa Timur yang menjadi bagian dari jalur penerbangan pesawat perintis dengan kapasitas penumpang pada kisaran 15-20 penumpang.

Operator penerbangan perintis yang memanfaatkan Bandara Trunojoyo Sumenep pada tahun ini adalah PT Airfast Indonesia. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016