Jember (Antara Jatim) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mewaspadai gerakan radikal terhadap buruh migran, termasuk perekrutan anggota "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) di sejumlah negara tujuan TKI.

"Kami mengirimkan seorang ustad dari Indonesia untuk berceramah kepada para TKI sebagai upaya untuk mencegah dan mewaspadai gerakan radikal seperti ISIS," kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid di sela-sela acara konferensi cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu.

Menurutnya, ada dua buruh migran yang diindikasikan masuk dalam gerakan teroris di Korea, sehingga pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap dua TKI yang bekerja di sana tersebut.

"Kami memantau dan mewaspadai ancaman penyebaran gerakan radikal kepada TKI karena berdasarkan laporan, ada beberapa TKI di Hong Kong yang memakai atribut mengarah ke radikalisme. Hal itu dikhawatirkan akan berujung pada masukknya TKI dalam gerakan radikal tersebut," tuturnya.

Ia menjelaskan para buruh migran itu berangkat ke luar negeri untuk menghilangkan stres karena sedang depresi, kemudian di sana mendengarkan ceramah ajaran garis keras tersebut, sehingga perlu dilakukan antisipasi masuknya TKI ke gerakan radikal itu.

"Ada beberapa negara yang rawan menyebabkan TKI sebagai pengikut organisasi ISIS, di antaranya Korea Selatan, Jepang, Taiwan dan Hongkong," ucap Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu.

Nusron mengatakan TKI di Arab Saudi masih dalam kategori aman terjaring ajaran radikal tersebut, namun di negara-negara Asia Pasifik yang sebagian besar merupakan negara demokratis menjadi salah satu negara rawan ajaran radikal.

"Arab Saudi masih dalam kategori aman terjaring ajaran radikal tersebut, sehingga kami mengirimkan seorang ustad untuk memberikan siraman rohani kepada para TKI di negara-negara Asia Pasifik," katanya.

Ia mengatakan BNP2TKI terus melakukan upaya pencegahan dan pemantauan kepara para TKI, sehingga diharapkan para TKI yang bekerja di luar negeri terbebas dari rekrutmen organisasi ISIS.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016