Pamekasan (Antara Jatim) - Sekolah anak-anak TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Pamekasan, Jawa Timur, memperkuat wawasan di bidang pengembangan informasi dan teknologi, guna memudahkan komunikasi dengan para orang tua mereka di luar negeri.

"Selain untuk memudahkan pola komunikasi, penguatan wawasan dalam bidang IT di lembaga kami juga dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan zaman," kata guru MA Al-Falah di Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Pamekasan,.Moh Yasin, di Pamekasan, Minggu.

MA Al-Falah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mayoritas siswanya merupakan anak-anak para TKI.

Dari sekitar 300 orang siswa lebih yang belajar di sekolah ini, sekitar 60 persen diantaranya merupakan anak-anak para TKI. Mereka umumnya tinggal dengan kakek dan neneknya.

Menurut Moh Yasin, umumnya anak-anak TKI yang sekolah di lembaganya itu, memang terasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya.

"Soalnya, setahun belum tentu mereka bisa bertemu dengan orang tuanya," kata Yasin.

Oleh karenanya, sambung Yasin, lembaga membuat program khusus bagi anak-anak TKI itu yakni berupa pendidikan melek informasi dan teknologi, sehingga mereka bisa berkomunikasi setiap saat dengan kedua orang tuanya.

"Bagi anak-anak di perkotaan IT mungkin tidak terlalu bermasalah. Tapi bagi anak-anak desa seperti di Desa Dempo Barat, masih membutuhkan bimbingan khusus," katanya.

Berdasarkan data di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan, Kecamatan Pasean, merupakan salah satu kecamatan yang menjadi kantong TKI.

Sekitar 70 persen penduduk di wilayah ini bekerja di luar negeri menjadi TKI dengan negara tujuan Malaysia dan Arab Saudi. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016