Surabaya (Antara Jatim) - Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemeristekdikti Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD akan menyiapkan 40 dosen asing untuk mengawal 11 perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) agar masuk "World Class University" (WCU).
     
"Itu (dosen asing) bisa dari kami atau usulan PTN, tapi bukan dosen sembarangan, karena dosen asing itu akan menjalankan empat tugas," katanya saat berbicara di hadapan puluhan akademisi dalam Forum Komunikasi MWA PTN-BH se-Indonesia di Surabaya, Kamis.
     
Dalam forum selama dua hari (17-18/3) yang dihadiri Staf Ahli Menkeu bidang Pengeluaran Negara Drs Purwiyanto Pranoto Suwiryo dan Ketua Sekber Forkom MWA PTN-BH Prof Herry Suhardiyanto PhD itu, ia menjelaskan empat tugas dari dosen asing itu terkait publikasi ilmiah.
     
"Dosen asing itu berperan dalam melakukan penelitian bersama dengan dosen kita, mendorong penelitian kita terpublikasi ke jurnal internasional, melakukan internasionalisasi jurnal nasional, dan menjadi pembimbing bagi doktor atau peneliti kita dalam analisa," katanya.
     
Di hadapan puluhan anggota MWA ke-11 PTN-BH dari UI, UGM, ITB, IPB, Unair, ITS, UPI, Unpadj, Undip, USU, dan Unhas, ia mengatakan biaya ke-40 dosen asing itu ditanggung Kemenristekdikti dan tidak menutup kemungkinan akan ditambah jumlahnya dan untuk PTN lain.
     
"Target kita pada 2019 sudah ada lima PTN yang masuk peringkat '500 besar' universitas dunia. Kita harapkan kelimanya berasal dari 11 PTN-BH yakni UI, UGM, ITB, Unair, dan IPB. UI, UGM dan ITB sudah masuk, sedangkan Unair dan IPB masih peringkat 700-an, tapi tiga tahun kedepan akan bisa masuk," katanya.
     
Menurut dia, syarat untuk WCU adalah publikasi ilmiah. "Saat ini, Indonesia masih nomer empat di ASEAN setelah Malaysia, Singapura, dan Thailand, padahal kita punya potensi nomer satu di ASEAN, karena itu kita fokus riset, publikasi ilmiah, pembelajaran, dan laboratorium," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016