Surabaya (Antara) - Habib dari Lebanon Syekh Dr. Samir Bin Abdur Rahman menghadiri acara "Dauroh Aswaja Internasional" di Gedung PWNU Jawa Timur, Surabaya, Minggu.
"Aswaja atau Ahlussunnah Wal Jamaah adalah paham yang meyakini bahwa Allah ada tetapi Allah tidak bertempat dan tidak menyerupai makhluknya," katanya dalam Bahasa Arab.
Dalam acara yang dihadiri 200-an pengurus "Aswaja Center" se-Jawa Timur, terutama para putra kiai (gus) pengasuh pesantren itu, ia menjelaskan Aswaja berbeda dengan paham Wahabi dan Syiah.
"Mereka (Wahabi dan Syiah) itu sering bilang bid'ah, syirik, dan kafir kepada paham lain," katanya dalam acara yang dihadiri 'gawagis' (para gus) itu.
Selain Habib Lebanon itu, ratusan peserta juga menerima informasi dan pandangan dari Direktur Aswaja Center NU Jatim KH Abdurrahman Navis Lc, KH. Marzuki Mustamar (Malang), Ustaz Idrus Romli, Ustaz Faris Khoirul Anam, dan sebagainya.
"Dauroh Aswaja Internasional Lil Gawagis itu merupakan agenda pertama Aswaja Center NU Jatim itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Aswaja dan penyampaian Aswaja sebagai dakwah di pesantren," kata ketua panitia, Nur Fausi.
Hal itu, katanya, dimaksudkan agar para putra kiai di pesantren tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga mengajarkan tentang Aswaja seperti kitab Kyai Hasyim Asy¿ari "Risalatul Ahli Sunnah Wal Jama'ah" sebagai penguatan NU di pesantren.
Sementara itu, Direktur Aswaja Center NU Jatim KH Abdurrahman Navis Lc mengatakan Dauroh Aswaja Internasional sengaja menghadirkan Al Habib dari Lebanon sebagai wujud bahwa pembelajaran Aswaja bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
Penguatan pemahaman Aswaja dari dalam pesantren dengan melibatkan putra kiai di pesantren itu bermakna strategis bahwa Aswaja NU harus dikembangkan di dalam maupun di luar negeri.
"Orang Islam bisa dikatakan mukmin ketika sudah bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan yang ada di sekitarnya sebagai penerapan dari sikap Aswaja," katanya.
Ia menambahkan militansi yang kuat dan saling menyambung persaudaraan merupakan bahan dasar untuk pelaksanaan Dauroh Aswaja Internasional di Surabaya pada beberapa waktu mendatang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Aswaja atau Ahlussunnah Wal Jamaah adalah paham yang meyakini bahwa Allah ada tetapi Allah tidak bertempat dan tidak menyerupai makhluknya," katanya dalam Bahasa Arab.
Dalam acara yang dihadiri 200-an pengurus "Aswaja Center" se-Jawa Timur, terutama para putra kiai (gus) pengasuh pesantren itu, ia menjelaskan Aswaja berbeda dengan paham Wahabi dan Syiah.
"Mereka (Wahabi dan Syiah) itu sering bilang bid'ah, syirik, dan kafir kepada paham lain," katanya dalam acara yang dihadiri 'gawagis' (para gus) itu.
Selain Habib Lebanon itu, ratusan peserta juga menerima informasi dan pandangan dari Direktur Aswaja Center NU Jatim KH Abdurrahman Navis Lc, KH. Marzuki Mustamar (Malang), Ustaz Idrus Romli, Ustaz Faris Khoirul Anam, dan sebagainya.
"Dauroh Aswaja Internasional Lil Gawagis itu merupakan agenda pertama Aswaja Center NU Jatim itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Aswaja dan penyampaian Aswaja sebagai dakwah di pesantren," kata ketua panitia, Nur Fausi.
Hal itu, katanya, dimaksudkan agar para putra kiai di pesantren tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga mengajarkan tentang Aswaja seperti kitab Kyai Hasyim Asy¿ari "Risalatul Ahli Sunnah Wal Jama'ah" sebagai penguatan NU di pesantren.
Sementara itu, Direktur Aswaja Center NU Jatim KH Abdurrahman Navis Lc mengatakan Dauroh Aswaja Internasional sengaja menghadirkan Al Habib dari Lebanon sebagai wujud bahwa pembelajaran Aswaja bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
Penguatan pemahaman Aswaja dari dalam pesantren dengan melibatkan putra kiai di pesantren itu bermakna strategis bahwa Aswaja NU harus dikembangkan di dalam maupun di luar negeri.
"Orang Islam bisa dikatakan mukmin ketika sudah bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan yang ada di sekitarnya sebagai penerapan dari sikap Aswaja," katanya.
Ia menambahkan militansi yang kuat dan saling menyambung persaudaraan merupakan bahan dasar untuk pelaksanaan Dauroh Aswaja Internasional di Surabaya pada beberapa waktu mendatang. (*)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016