Trenggalek (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang makanan-minuman di sekitar objek wisata Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengeluhkan penutupan atau pembatasan akses masuk area wisata tersebut karena menyebabkan jumlah pengunjung menurun drastis.
    
"Sejak pintu sisi timur ditutup lagi dengan pagar besi, omzet dagangan kami turun hampir 50 persen," ujar Tatik, salah seorang pedagang minuman di sekitar Pantai Prigi, Sabtu.
    
Keluhan serupa diungkapkan beberapa pedagang makanan serta suvenir di lokasi yang sama.
    
Jika sebelumnya atau saat akses pintu masuk kawasan Pantai Prigi dibuka bebas bagi pengunjung, pedagang makanan ikan laut bisa meraup pendapatan kotor hingga Rp1 juta lebih.
    
Namun seiring menurunnya volume pengunjung yan masuk kawasan Pantai Prigi, pendapatan rumah makan Ahong dan beberapa warung lain hanya berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp500 ribu per hari.
    
"Warung-warung kecil malah lebih parah lagi. Sekarang sepi," ujar Sukaji, pedagang lain.
    
Mereka rata-rata berharap, kebijakan pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang mengarahkan arus kunjungan satu pintu dari areal parkir kendaraan tidak diteruskan.
    
Alasannya, kata Sukaji, kebijakan itu jelas menyebabkan volume kunjungan menurun drastis.
    
Wisatawan maupun warga yang biasanya mampir atau keluar-masuk kompleks wahana wisata Pantai Prigi sekarang memilih wahana lain.
    
Salah satu objek wisata yang paling diminati selain kawasan Pantai pasir Putih adalah kompleks wisata Pantai Cengkrong yang memiliki wahana hutan bakau.
    
"Kalau terus dibiarkan, pedagang di sini bisa gulung-tikar. Pengunjung pindah ke tempat lain," ujarnya.
    
Kebijakan penutupan akses masuk areal wisata Pantai Prigi menggunakan pagar besi pernah dilakukan beberapa tahun sebelumnya, dengan harapan pengunjung masuk ke areal parkir yang disediakan pemkab.
    
Namun kebijakan itu sempat dihentikan dengan membuka kembali akses masuk dari arah Tempat Pelelangan Ikan Prigi atau pelabuhan nelayan, karena volume kunjungan wisatawan sepi.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016