Bojonegoro (Antara Jatim) - Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, penuh terisi air dengan ketinggian air pada papan duga mencapai 114,20 meter dengan kapasitas 19,8 juta meter kubik, per 11 Maret.
     
Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dodi Sigit Wijaya, di Bojonegoro, Sabtu, mengatakan,kapasitas tampung debit air Waduk Pacal, sudah penuh, sehingga air akan melimpas melalui saluran pelimpas, kalau ada tambahan air hujan.
     
Ia memperkirakan Waduk Pacal, masih akan menambah pasokan air hujan dari dua sungai yang bermuara di waduk setempat, karena curah hujan masih tinggi selama Maret.
     
"Pintu pengeluaran Waduk Pacal ditutup sejak beberapa hari lalu. Air tidak dikeluarkan di jaringan irigasi," jelas dia.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) mengajukan permintaan air dari Waduk Pacal, untuk mengairi tanaman padi seluas 35 hektare dengan usia sekitar 60 hari di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu dan Balen.
     
Tapi, kebutuhan air tanaman padi di daerah setempat bisa tercukupi dengan mengalirkan air dari Bendung Klepek di Kecamatan Sukosewu, yang memperoleh pasokan air hujan dari wilayah selatan.
     
"Kebutuhan tanaman padi seluas 35 hektare, kami penuhi dari air di Bendung Klepek," katanya, menegaskan.
     
Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menjelaskan daya tampung Waduk Pacal, dengan debit sekitar 19,8 juta meter kubik sudah maksimal.
     
Meskipun, lanjut dia, daya tampungnya bisa saja ditingkatkan, tapi bisa membahayakan saluran pelimpas yang perbaikannya belum permanen.
     
"Kalau debit Waduk Pacal sekarang terus ditambah, maka saluran pelimpas yang perbaikannya belum permanen bisa jebol," tuturnya. 
    
 Waduk Pacal, yang pada awal dibangun Belanda pada 1933, dengan luas sawah baku 16.683 hektare, mampu menampung air hujan sebesar 42 juta meter kubik. 
     
Tapi, karena faktor usia, juga tingginya sedimen yang masuk ke dalam waduk, ditambah bangunan pelimpas yang jebol, maka daya tampungnya menyusut hanya sekitar 19 juta meter kubik. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016