Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 55 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) --UIN, IAIN, dan STAIN-- se-Indonesia siap menampung 92.187 mahasiswa baru melalui jalur prestasi (SPAN) dan ujian tulis (UM) Tahun 2016.
"Kalau UIN seperti UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya memang bisa mengikuti SPAN, UM, SNMPTN (jalur prestasi), SBMPTN (ujian tulis), dan Mandiri, tapi UM diadakan setelah SBMPTN," kata Ketua SPAN PTKIN Prof Dr H Abd A'la MAg di Surabaya, Jumat.
Di sela Sosialisasi SPAN dan UM 2016, Rektor UINSA Surabaya itu membantah PTKIN itu "kelas dua" dari PTN, karena PTKIN mengadakan UM pada 14-15 Juni 2016 setelah PTN mengadakan SBMPTN pada 1-2 Juni 2016.
"Memang ada kemungkinan mahasiswa yang tidak lolos SBMPTN itu bisa mengikuti UM, tapi hal itu bukan berarti PTKIN itu kelas dua, karena SBMPTN itu materinya umum, sedangkan UM itu materinya bernuansa keagamaan," katanya.
Menurut dia, kuota nasional PTKIN sebanyak 92.187 mahasiswa baru untuk 11 UIN, 26 IAIN, dan 18 STAIN itu terbagi untuk jalur Seleksi Penerimaan Akademik Nasional (SPAN) sebesar 50 persen(57.181 siswa) dan jalur Ujian Masuk (UM) PTKIN sebesar 30 persen (35.006 siswa).
"Bedanya, IAIN dan STAIN hanya bisa ikut SPAN dan UM, sedangkan UIN seperti UINSA bisa ikut SPAN, UM, SNMPTN dan SBMPTN, karena UIN memang memiliki prodi umum dan keagamaan, sedangkan IAIN dan STAIN hanya memiliki prodi keagamaan," katanya.
Sama halnya dengan SNMPTN, SPAN yang merupakan jalur prestasi akan diawali dengan "pendaftaran"oleh pihak sekolah yang mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) yang dibuka pada 1 hingga 10 Maret 2016, lalu untuk siswa sudah bisa mengisi data pendaftaran sejak 9 hingga 31 Maret 2016.
"Secara nasional, hingga Jumat (22/3) sudah ada 2.700 sekolah yang mengisi PDSS, sedangkan siswanya ada 9.052 siswa. Seperti SNMPTN, kami juga memberi kuota sekolah sesuai akreditasi yakni akreditasi A mendapat jatah 75 persen siswa, B sebanyak 50 persen, dan C ada 20 persen," katanya.
Untuk jadwal dan persyaratan selengkapnya dapat diakses pada laman resmi panitia yakni http://span-ptkin.ac.id atau http://span-ptkin.ac.id/infospan atau istilah span (SPAN) diganti um (UM). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kalau UIN seperti UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya memang bisa mengikuti SPAN, UM, SNMPTN (jalur prestasi), SBMPTN (ujian tulis), dan Mandiri, tapi UM diadakan setelah SBMPTN," kata Ketua SPAN PTKIN Prof Dr H Abd A'la MAg di Surabaya, Jumat.
Di sela Sosialisasi SPAN dan UM 2016, Rektor UINSA Surabaya itu membantah PTKIN itu "kelas dua" dari PTN, karena PTKIN mengadakan UM pada 14-15 Juni 2016 setelah PTN mengadakan SBMPTN pada 1-2 Juni 2016.
"Memang ada kemungkinan mahasiswa yang tidak lolos SBMPTN itu bisa mengikuti UM, tapi hal itu bukan berarti PTKIN itu kelas dua, karena SBMPTN itu materinya umum, sedangkan UM itu materinya bernuansa keagamaan," katanya.
Menurut dia, kuota nasional PTKIN sebanyak 92.187 mahasiswa baru untuk 11 UIN, 26 IAIN, dan 18 STAIN itu terbagi untuk jalur Seleksi Penerimaan Akademik Nasional (SPAN) sebesar 50 persen(57.181 siswa) dan jalur Ujian Masuk (UM) PTKIN sebesar 30 persen (35.006 siswa).
"Bedanya, IAIN dan STAIN hanya bisa ikut SPAN dan UM, sedangkan UIN seperti UINSA bisa ikut SPAN, UM, SNMPTN dan SBMPTN, karena UIN memang memiliki prodi umum dan keagamaan, sedangkan IAIN dan STAIN hanya memiliki prodi keagamaan," katanya.
Sama halnya dengan SNMPTN, SPAN yang merupakan jalur prestasi akan diawali dengan "pendaftaran"oleh pihak sekolah yang mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) yang dibuka pada 1 hingga 10 Maret 2016, lalu untuk siswa sudah bisa mengisi data pendaftaran sejak 9 hingga 31 Maret 2016.
"Secara nasional, hingga Jumat (22/3) sudah ada 2.700 sekolah yang mengisi PDSS, sedangkan siswanya ada 9.052 siswa. Seperti SNMPTN, kami juga memberi kuota sekolah sesuai akreditasi yakni akreditasi A mendapat jatah 75 persen siswa, B sebanyak 50 persen, dan C ada 20 persen," katanya.
Untuk jadwal dan persyaratan selengkapnya dapat diakses pada laman resmi panitia yakni http://span-ptkin.ac.id atau http://span-ptkin.ac.id/infospan atau istilah span (SPAN) diganti um (UM). (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016