Sidoarjo, (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong kepada petani setempat untuk lebih inovatif supaya bisa bersaing terutama terkait kesepakatan pasar bebas era Masyarakat Ekonomi ASEAN saat ini.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf, Jumat, mengatakan, inovasi harus terus dilakukan supaya para petani ini bisa bersaing lebih baik lagi.
"Saat ini untuk mencari buruh tani yang mau menanam dan memanen tanaman padi sangat susah, untuk itu jalan satu-satunya adalah menggunakan inovasi dan juga teknologi untuk mengikuti perkembangan yang ada," katanya saat sosialisasi percontohan usaha tani di Hotel Utami, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia mengemukakan, salah satu inovasi yang bisa digunakan yaitu dengan cara menggunakan teknologi seperti penggunakan mesin tanam dan juga mesin panen padi.
"Sebagai provinsi penyangga ketahanan pangan nasional, Jawa Timur selalu menjadi andalan produksi sektor pertanian," katanya.
Ia mengemukakan, para petani saat ini juga harus merubah kultur yang selama ini digunakan sebagai salah satu solusi pendorong daya jual petani.
"Permasalahan tempat lantai jemur gabah di beberapa kabupaten yang selama ini dikeluhkan juga akan menjadi salah satu prioritas penanganan pemerintah Provinsi Jawa Timur," katanya
Ia menambahkan, sesuai dengan semboyan orang dahulu yakni orang yang menguasai pangan nantinya akan menguasai dunia. Oleh karena itu, penguasaan pangan di Jawa Timur harus terus dikembangkan dan dipelihara.
"Kami juga meminta kepada petani untuk berkomunikasi dengan badan urusan logistik (bulog) kalau ingin menjual gabahnya, jangan sampai berurusan dengan rentenir," katanya.
Ia mengatakan, saat ini banyak di antara buruh tani yang memilih untuk menjadi buruh pabrik dibandingkan untuk menjadi buruh tani karena lebih menjanjikan.
"Oleh karena itu, sekali lagi kami meminta kepada petani untuk menggunakan teknologi dan inovasi dalam menghadapi perubahan yang ada saat ini," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016