Banyuwangi (Antara Jatim) - Tim SAR gabungan menghentikan sementara pencarian satu korban hilang KMP
Ravelia II yang belum ditemukan karena arus laut cukup deras dan cuaca
sudah gelap di perairan Selat Bali, Sabtu sore.
"Pencarian korban dengan penyelaman dihentikan sementara karena arus
laut sangat deras," kata Komandan TNI Pangkalan Angkatan Laut
(DanLanal) Banyuwangi Letkol Laut Wahyu Indriawan.
Menurutnya, penyelaman untuk mencari satu korban KMP Ravelia akan
dilanjutkan pada Minggu (6/4) pagi sekitar pukul 09.00 WIB dengan
memperhatikan arus laut, sehingga penyelam bisa melakukan manuver
penyelaman.
"Saya akan pimpin kembali pencarian korban dengan penyelaman besok
pagi yang melibatkan 20 penyelam dari Polair, penyelam Bangsring, Lanal
Banyuwangi dan penyelam tradisional binaan Lanal Banyuwangi," katanya.
Ia menjelaskan tim penyelam berhasil memasuki seluruh ruangan
bangkai Kapal Ravelia II yang tenggelam hingga menemukan empat jenazah
korban dan sudah dievakuasi.
"Satu jenazah korban laki-laki ditemukan di ruang mesin, satu
jenazah ditemukan di sekitar dek kapal, kemudian jenazah ibu dan anaknya
ditemukan di dalam kamar mandi kapal," tuturnya.
Menurutnya, bangkai kapal yang tenggelam tersebut sudah terbalik
dengan anjungan dan dasar kapal berada di atas, serta lokasi
tenggelamnya kapal tersebut berjarak sekitar 300 meter dari kabel
tegangan tinggi Jawa-Bali, namun pihaknya masih belum bisa memastikan
apakah akan ada pengangkatan bangkai kapal atau tidak.
"Tugas kami hanya melakukan pencarian korban kapal tenggelam,
sedangkan kewenangan untuk pengangkatan kapal diserahkan sepenuhnya
kepada pihak ASDP dan KNKT," ujarnya menambahkan.
Sementara Kepala Kantor Basarnas Denpasar, Didi Hamzar yang
ditunjuk sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) Kapal Ravelia mengatakan
pencarian korban kapal tenggelam dilakukan selama 24 jam.
"Ada dua metode dalam melakukan pencarian korban yakni pada pagi
hingga sore hari dilakukan pencarian dengan cara menyelam, penyisiran
dengan kapal, dan menggunakan helikopter, sedangkan pada malam hari
dilakukan pencarian dengan melakukan pemantauan dan koordinasi dengan
sejumlah pihak," tuturnya.
Keempat jenazah korban yang sudah ditemukan yakni mualim kapal Puji
Purwono, seorang sopir truk bernama Agustia asal Karawang, Jawa Barat,
dan ibu bersama anaknya, Masruroh (25 tahun) dan M. Ramlan (18 bulan).
Saat ini, masih ada satu korban yang belum ditemukan, yaitu nakhoda
kapal Bambang Adi.(*)
Ravelia II yang belum ditemukan karena arus laut cukup deras dan cuaca
sudah gelap di perairan Selat Bali, Sabtu sore.
"Pencarian korban dengan penyelaman dihentikan sementara karena arus
laut sangat deras," kata Komandan TNI Pangkalan Angkatan Laut
(DanLanal) Banyuwangi Letkol Laut Wahyu Indriawan.
Menurutnya, penyelaman untuk mencari satu korban KMP Ravelia akan
dilanjutkan pada Minggu (6/4) pagi sekitar pukul 09.00 WIB dengan
memperhatikan arus laut, sehingga penyelam bisa melakukan manuver
penyelaman.
"Saya akan pimpin kembali pencarian korban dengan penyelaman besok
pagi yang melibatkan 20 penyelam dari Polair, penyelam Bangsring, Lanal
Banyuwangi dan penyelam tradisional binaan Lanal Banyuwangi," katanya.
Ia menjelaskan tim penyelam berhasil memasuki seluruh ruangan
bangkai Kapal Ravelia II yang tenggelam hingga menemukan empat jenazah
korban dan sudah dievakuasi.
"Satu jenazah korban laki-laki ditemukan di ruang mesin, satu
jenazah ditemukan di sekitar dek kapal, kemudian jenazah ibu dan anaknya
ditemukan di dalam kamar mandi kapal," tuturnya.
Menurutnya, bangkai kapal yang tenggelam tersebut sudah terbalik
dengan anjungan dan dasar kapal berada di atas, serta lokasi
tenggelamnya kapal tersebut berjarak sekitar 300 meter dari kabel
tegangan tinggi Jawa-Bali, namun pihaknya masih belum bisa memastikan
apakah akan ada pengangkatan bangkai kapal atau tidak.
"Tugas kami hanya melakukan pencarian korban kapal tenggelam,
sedangkan kewenangan untuk pengangkatan kapal diserahkan sepenuhnya
kepada pihak ASDP dan KNKT," ujarnya menambahkan.
Sementara Kepala Kantor Basarnas Denpasar, Didi Hamzar yang
ditunjuk sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) Kapal Ravelia mengatakan
pencarian korban kapal tenggelam dilakukan selama 24 jam.
"Ada dua metode dalam melakukan pencarian korban yakni pada pagi
hingga sore hari dilakukan pencarian dengan cara menyelam, penyisiran
dengan kapal, dan menggunakan helikopter, sedangkan pada malam hari
dilakukan pencarian dengan melakukan pemantauan dan koordinasi dengan
sejumlah pihak," tuturnya.
Keempat jenazah korban yang sudah ditemukan yakni mualim kapal Puji
Purwono, seorang sopir truk bernama Agustia asal Karawang, Jawa Barat,
dan ibu bersama anaknya, Masruroh (25 tahun) dan M. Ramlan (18 bulan).
Saat ini, masih ada satu korban yang belum ditemukan, yaitu nakhoda
kapal Bambang Adi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016