Surabaya (Antara Jatim) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mulai memilah nama-nama yang dinilai layak menjadi kandidat bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur pada 2018.

"Kalau nama-nama yang layak, PDIP banyak stok kader mumpuni untuk memimpin Jatim," ujar Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Sejumlah nama yang disebut-sebut bakal menjadi kandidat kepala daerah di Jatim periode 2019-2024 antara lain Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Ngawi Budi 'Kanang' Sulistyono dan Wali Kota Batu Edy Rumpoko.

Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismahiri, kata dia, juga masuk dalam hitungan, namun masih dibutuhkan warga Surabaya memimpin hingga akhir masa periodesasinya.

Disinggung namanya sendiri dalam bursa Pilkada Jatim mendatang, Wakil Ketua DPRD Jatim itu menyebut sesuai Peraturan nomor 4/2015 DPP PDIP bahwa pimpinan DPRD tidak boleh mencalonkan atau dicalonkan.

Di sisi lain, ia mengakui partainya sedang memantau nama-nama kader nonstruktural maupun tokoh di eksternal untuk bisa maju melalui partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Salah satunya, lanjut dia, adalah Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang namanya sempat disebut oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto sebagai kandidat yang sangat layak diperhitungkan.

Menurut Kusnadi, peluang tokoh yang akrab disapa Gus Ipul itu maju dari PDIP sangat besar karena pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, bahkan diakuinya tetap sebagai kader, bahkan sempat berkartu tanda anggota.

"Gus Ipul selalu bersama PDIP dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Memang pernah ke PKB, tapi saat itu diminta oleh Gus Dur yang langsung kepada Ibu Megawati agar ditarik menjadi Sekjen PKB," katanya.

Sementara itu, Gus Ipul ketika dikonfirmasi terpisah mengapresiasi namanya sebagai salah satu kandidat yang disebut PDIP maju dalam Pilkada Jatim mendatang.

Kendati demikian, mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut mengakui saat ini masih menjalin komunikasi tidak dengan satu partai politik saja.

"Sangat bersyukur dan terima kasih jika nama saya memang disebut PDIP. Tapi sekarang tidak punya partai maka harus menjalin kedekatan dengan siapa saja," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016