Gresik, (Antara Jatim) - Banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur sejak Sabtu (27/2), hingga kini masih merendam tiga desa di wilayah itu yakni Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Desa Dungus, Kecamatan Cerme dan Desa Gading Watu, Kecamatan Menganti.

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Abu Hassan, Minggu mengatakan ketinggian banjir di tiga desa itu bervariasi antara 20 centimemer hingga 40 centimeter.

Abu Hasan mengatakan untuk Desa Morowudi banjir akibat hujan deras itu merendam sebanyak 50 rumah dengan ketinggian air 40 centimeter serta menggenangi akses Jalan Morowudi Cerme sepanjang kurang lebih 1,5 km dengan ketinggian air mencapai 60 cm, serta menggenangi area persawahan dan tambak.

Sedangkan Desa Dungus merendam 30 rumah dengan ketinggian air 20 centimeter, ditambah menggenangi jalan lingkungan desa dengan ketinggian air 60 cm, dan jalan poros desa juga terendam dengan ketinggian air  40 cm, ditambah menggenangi persawahan dan tambak ketinggian air mencapai 1 meter.

Untuk Desa Gading Watu, kata Abu, banjir telah merendam 20 rumah dengan ketinggian air 40 centimeter, ditambah persawahan seluas 30 Hektare dengan ketinggian mencapai 70 cm.

"Tiga desa itu merupakan langganan banjir, dan berasal dari luapan anak sungai Kali Lamong yang melintas di tiga desa itu, ditambah adanya hujan lokal dengan intensitas tinggi sejak semalam membuat banjir di tiga desa itu tak surut-surut," katanya.

Saat ini kata Abu, BPBD Gresik telah berupaya terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat yang terdampak, dan mendirikan tenda di titik terdekat untuk pemantauan perkembangan banjir.

Ia berharap, tidak kembali terjadi hujan, dan meminta agar pemerintah provinsi maupun pusat melakukan normalisasi Kali Lamong, sehingga Gresik tak lagi terkena bencana banjir.(*)



Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016