Madiun, (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Madiun memrotes pemberitaan Direktur Pemasaran PT. Pertamina Pusat Ahmad Bambang, di sebuah media daring atau "online" yang menuding adanya manipulasi alat ukur dispenser pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Bupati Madiun Muhtarom.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Madiu Herry Supramono, di Madiun, Rabu, mengatakan pernyataan Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dalam pemberitaan di situs CNN Indonesia itu tidak benar. Sebab, Bupati Muhtarom tidak memiliki satu unit pun SPBU.

"Berita itu salah sasaran. Sudah jelas-jelas tidak punya SPBU, malah disebut memanipulasi alat ukur dispenser," ujar Herry Supramono kepada wartawan.

Pihaknya sangat menyayangkan pernyataan Direktur Pemasaran Pertamina karena informasi yang salah itu kini terlanjur menyebar luas.

"Seharusnya ada komfirmasi terlebih dahulu, baik dari sumber berita maupun penulis berita. Apalagi ada kesalahan cukup mendasar dalam informasi tersebut," ucapnya.

Menurut dia, tudingan manipulasi yang dialamatkan kepada Bupati Muhtarom ini merupakan pencemaran nama baik. Beberapa satuan kerja di lingkungan Pemkab Madiun kini sedang berkoordinasi untuk menindaklanjuti masalah ini.

"Apa yang akan kami lakukan setelah ini, dari bagian hukum masih menanti instruksi lanjutan dari Bupati Madiun. Mungkin kami akan melakukan somasi," tuturnya.

Seperti diketahui, situs CNN Indonesia pada tanggal 17 Februari lalu menyiarkan berita dengan judul, "Pertamina Tegur Bupati Madiun Soal Manipulasi Alat Ukur SPBU". Pemberitaan tersebut langsung membuat lingkungan Pemkab Madiun heboh.

Sementara, Kepala Bidang Perdagangan, Dinkoperindagpar Kabupaten Madiun, Agus Suyudi mengatakan, total SPBU di Kabupaten Madiun ada 16 unit.

"Dari total jumlah itu, tak ada satu pun yang merupakan milik Bupati Muhtarom. Ke-16 SPBU itu pun telah berdiri sebelum Pak Muhtarom menjabat bupati," ungkapnya.

Agus menjelaskan, selama kurun waktu itu tak ada lagi izin pendirian SPBU baru. Sempat ada satu unit SPBU di Kecamatan Geger yang berpindah kepemilikan. Tetapi itu tidak ada sangkut pautnya dengan Bupati.(*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016