Surabaya (Antara Jatim) - Beberapa sekolah tingkat SMA/SMK di Surabaya mengaku sempat kebingungan dalam mengisi dan memverifikasi Pusat Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang berakhir pada Selasa (23/2) malam, setelah diberikan waktu perpanjangan selama dua hari oleh panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Kepala SMA Dr Soetomo Surabaya, I Nengah Sudiana, di Surabaya menjelaskan sekolahnya sempat kebingungan mengisi PDSS untuk 30 siswa dari total 236 siswa kelas XII yang didaftarkan. Hal ini karena menjelang jadwal penutupan, website PDSS sulit untuk diakses dan sering mengalami masalah.

"Total siswa ada 236 yang akan didaftarkan, padahal 30 siswa lainnya memerlukan verifikasi data. Untungnya ada perpanjangan, jadi siswa saya dorong untuk mengeceknya, namun ternyata website sulit diakses dan sering mengalami masalah," terangnya, Selasa.

Ia mengatakan, pengecekan PDSS ini dilakukan siswa secara mandiri, dan jika ada ketidaksesuaian dengan nilai rapor mereka, maka siswa diminta menghubungi pihak Informasi dan Teknologi (IT) sekolah untuk memperbaikinya. 

"Seluruh siswa kami masukkan datanya, harapannya agar semakin banyak yang memiliki peluang masuk SNMPTN, karena akreditasi kami A, jadi bisa diterima 75 persen," kata Nengah, sapaan akrabnya.

Selanjutnya, ia menambahkan setelah tahap verifikasi, pada 29 Februari sampai 12 Maret 2016 akan dilakukan tahap pendaftaran peserta SNMPTN yang telah lolos rangking nasional. Sekolah juga memantau pendaftaran siswa dan membantu pemilihan program studi.

"Kami menunjukkan ke siswa peluang prodi yang memiliki pesaing sedikit, tetapi menjanjikan dalam dunia kerja, sehingga peluang diterima lebih besar. Kami menekankan agar siswa menyesuaikan kemampuannya, seperti muatan lokal bahasa daerah yang jarang diminati," terangnya.

Berdasarkan pengalaman tiap tahun, lanjutnya sekitar 30 persen lulusan SMA dr Soetomo berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), lima persen diantaranya dari jalur SNMPTN. Jika bisa lebih banyak, maka akan memberikan peluang lebih besar pada adik tingkatnya untuk mendaftar nanti.

Sementara itu, Kepala sekolah SMA Al Hikmah, Andik Sugeng Wahyudi dikonfirmasi terpisah juga telah menyelesaikan proses pengisian dan verifikasi PDSS sejak Sabtu (20/2). PDSS ini dilakukan untuk 236 siswa kelas XII. 

"Sudah semua siswa dan telah diverifikasi mandiri oleh mereka. Hanya ada satu atau dua yang nilainya dikoreksi karena masalah pembulatan nilai yang tidak sesuai," terangnya.

Menurut dia, kendala yang dialami juga seperti yang dirasakan SMA Dr Soetomo, yaitu website sulit diakses, namun pihaknya telah mengantisipasinya dengan melakukan pengisian lebih cepat dari waktu penutupan, sehingga siswa memiliki waktu yang lebih lama untuk verifikasi. 

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Yuni Sri Rahayu mengatakan, momen perpanjangan waktu dalam PDSS harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh sekolah dan siswa. Sekolah harus mengajak siswanya untuk benar-benar memverifikasi datanya, sedangkan siswa harus cermat saat melakukan pengecekan data. 

"Pengisian PDSS dan verifikasi berkaitan dengan akreditasi sekolah. Jika data semua siswa dimasukkan, maka kuota pendaftar SNMPTN sesuai akreditasi sekolah juga akan lebih besar, seperti sekolah dengan akreditasi A kuotanya adalah 75 persen. Jika tidak semua siswa dimasukkan, maka akan mengurangi jumlah kuota," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016