Bondowoso (Antara Jatim) - Perum Bulog Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menggunakan beras premium untuk seluruh keperluan kegiatan pelayanan publik, seperti pembagian beras miskin, operasi pasar dan lainnya karena stok beras medium sudah habis.

"Bulog menggunakan beras premium atau beras lebih bagus dibanding beras medium sejak awal Januari 2016. Stok beras medium sudah habis sejak Desember 2015," ujar Humas Perum Bulog Kabupaten Bondowoso Suratmin di Bondowoso, Selasa.

Ia mengatakan stok beras medium habis karena selain untuk memenuhi kebutuhan beras miskin atau raskin di Kabupaten Bondowoso dan Situbondo, pihaknya juga mengirim beras medium ke luar pulau, yakni Papua dan Sumatra.

Suratmin juga menjelaskan, beras yang memiliki kwalitas lebih baik daripada beras medium itu dibeli dengan harga Rp8.700 hingga Rp9.200 per kilogram. Sementara beras medium dibeli sesuai dengan harga pembelian pemerintah atau HPP, yaitu Rp7.300 per kilogram.

"Bulog menggunakan beras premium untuk kegiatan 'publik service obligation' atau PSO atau kegiatan pelayanan umum yang diperkirakan akan berakhir pada Maret hingga April mendatang, karena di bulan April sudah ada pengadaan beras," katanya.

Menurutnya, pada 2016 ini Bulog menargetkan 70 ribu ton beras, atau sama dengan target tahun lalu. Namun demikian target tersebut bisa bertambah sesuai dengan hasil evaluasi selama proses pencapaian.

"Sebenarnya ini adalah target yang optimistis, nanti akam ada evaluasi lagi jika panennya bagus, kami tambah. Selain itu target ini juga ada kaitannya dengan penyediaan anggaran," tuturnya.

Untuk memenuhi target 70 ribu ton beras di tahun 2016, Bulog Bondowoso akan memperluas jaringannya dan bekerja sama dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan untuk pengadaan beras. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016