Selama ini, warga Pulau Lirang, Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, menjalani pengobatan di negara tetangga, yakni Timor Leste.

Namun, hal itu tak terjadi lagi saat Kapal Perang RI (KRI) dr Soeharso-990 yang merupakan rumah sakit terapung itu singgah di pulau terluar itu, 6-10 Februari 2016.

Sejak 29 Januari 2016, Satgas Bhakti Sosial Pelayanan Kesehatan TNI 2016 yang dipimpin Mayor Jenderal TNI dr Ben Yura Rimba MARS itu bertugas.

Tugas pertama dari Satgas Bhaksos Yankes TNI 2016 itu melakukan misi kemanusiaan di sejumlah wilayah di Timor Leste, lalu 6 Februari 2016 bergerak ke Pulau Terluar di Maluku Barat Daya dan 12 Februari bergeser  ke Papua.

Di Timor Leste (1/2), mantan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, mengunjungi pasien di Kapal Perang RI (KRI) dr. Soeharso (SHS)-990 yangmelayani 500 warga di sekitar Dermaga Dili, Republic Democratic of Timor Leste (RDTL).

"Ini (pelayanan kesehatan) akan meningkatkan hubungan baik dan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Timor Leste," tukas Xanana.

Kedepan, ia berharap kegiatan seperti ini (pelayanan kesehatan) dapat berlanjut ke tempat-tempat lain di wilayah Timor Leste.

Setelah semingguan melakukan pelayanan medis di Timor Leste yang merupakan eks provinsi ke-27 RI itu, satgas pun bergerak melayani warga pada enam pulau terluar di Maluku Barat Daya.

Keenam pulau terluar di provinsi itu adalah Lakor, Moa, Leti, Kisar, Wetar, dan Lirang. Ya, Pulau Lirang merupakan misi terakhir di Maluku Barat Daya itu.

Sekitar 800 mil dari dermaga Pulau Lirang, Satgas Yankes TNI 2016 memberikan pelayanan kesehatan terakhirnya di atas KRI dr Soeharso - 990.

Dengan menggunakan beberapa perahu milik masyarakat setempat, ratusan pasien dibawa mendekati KRI SHS-990 yang membuka "Sterendoor" sebagai pintu masuk pasien, 11 Februari 2016.

Proses evakuasi pasien dari dermaga ke KRI SHS-990 sempat mengalami sedikit permasalahan ketika salah satu kapal penjemput yang membawa lebih dari 20 pasien mengalami mati mesin.

Akhirnya, puluhan pasien di kapal penjemput berukuran kecil itu terombang-ambing, karena gelombang air laut yang cukup tinggi.

Namun, permasalahan pun teratasi berkat adanya KAL Weling I.7.15 yang menjemput dan mengevakuasi pasien di kapal tersebut.

Setelah berhasil merapat di lambung kanan KRI SHS-990, maka para tim medis yang dibantu oleh beberapa prajurit KAL Weling I.7.15 mengevakuasi pasien ke atas KRI SHS-990 secara sigap.

"Masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terdepan seperti Pulau Lirang sangat terbatas sekali untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ucap Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba MARS.

Dansatgas Bhaksos Yankes TNI 2016 mengakui banyak diantara warga Lirang sendiri yang selama ini menjalani pengobatan di Timor Leste.

"Karena itu, kehadiran Satgas Bhaksos Yankes TNI 2016 di Pulau Lirang mendapat animo masyarakat yang tinggi, tanggapan masyarakat juga baik," tuturnya.

    
Ombak Besar

Tentu, misi kesehatan di enam pulau terdepan Indonesia itu bukan penugasan yang mudah, karena situasi medan laut dengan ombak yang cukup besar hingga 2 meter, cuaca yang berubah-ubah, serta keterbatasan akses komunikasi.

"Namun, seberat apapun kendala yang dihadapi masih dapat diatasi oleh seluruh personel Satgas," ungkap Dansatgas yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Pusat Kesehatan Mabes TNI itu.

Menurut dia, misi pelayan kesehatan di beberapa pulau terluar Indonesia itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada beberapa saat lalu.

Saat itu, Panglima TNI menjanjikan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang berada di pulau-pulau terluar Indonesia. Satgas itu melibatkan tenaga medis TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

Di Pulau Lirang tercatat 348 pasien telah menjalani pemeriksaan dan pengobatan, terdiri dari 146 pasien poli umum, 12 pasien poli gigi, 20 pasien Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), dan sembilan pasien menjalani operasi bedah minor.

Selain itu, 17 pasien menjalani bedah umum,  30 pasien poli mata,  27 pasien poli penyakit dalam, 14 pasien poli spesialis syaraf, 57 pasien poli spesialis anak, seorang pasien poli spesialis jantung, serta 15 pasien poli kulit dan kelamin.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pemberian bantuan obat-obatan kepada Puskemas Kecamatan Pulau Lirang, agar warga setempat cukup berobat di daerahnya.

Sebelumnya, bhakti sosial kesehatan TNI di wilayah Kabupaten MBD berawal dari Kecamatan Pulau Lakor pada 6 Februari 2016. Pelayanan medis dilakukan dari jam 09.00 sampai pukul 16.00 WIT.

"Kegiatan yang dibuka oleh Dansatgas Mayjen TNI dr Beni Yura Rimban itu dengan jumlah pasien sebanyak 748 orang," kata Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Kolonel Arh M Hasyim Lalhakim.

Selanjutnya, kegiatan pelayanan di Pulau Moa pada 7 Februari 2016 yang dimulai pada jam 09.00 sampai dengan pukul 16.00 WIT.

Di Pulau Moa, kegiatan tersebut dibuka Waaster Panglima TNI, Brigjen TNI (Mar) Gatot Triswanto, juga selaku Wadansatgas Kesehatan TNI dengan jumlah pasien sebanyak 1.303 orang.

Pada 8 Februari 2016, kegiatan berlangsung di Pulau Leti yang dimulai pada jam 09.00 sampai dengan pukul 21.00 WIT. Jumlah pasien sebanyak 1.343 orang.

Selanjutnya, pada 9 Februari 2016, kegiatan pelayanan kesehatan di Kecamatan Pulau Kisar yang dimulai jam 09.00 sampai dengan pukul 15.00 WIT. Jumlah pasien sebanyak 1.041 orang.  

"Kegiatan pelayanan kesehatan ini akan terus berjalan sampai ke Papua," kata Kapendam Pattimura, Kolonel Arh M Hasyim Lalhakim, di Ambon, 12 Februari 2016.

Dalam misinya, Satgas Yankes TNI 2016 melibatkan satu unit  Helicopter Bell 412-ep milik Skuaron 400 Wing Udara 1 Puspenerbal.

Selain pelayanan kesehatan, Wadan Satgas Bhaksos Yankes TNI 2016 Brigjen TNI (Mar) Gatot Triswanto juga mengadakan kunjungan ke sekolah.

Salah satu sekolah yang dikunjungi Brigjen Gatot Triswanto yang sehari-hari menjabat sebagai Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Panglima TNI itu antara lain SMA Negeri 1 Pulau-pulau Terselatan Kecamatan Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya (9/2).

"Siswa kami memiliki kesempatan untuk dapat menambah pengetahuan tentang wawasan Nusantara serta bela negara," ujar Kepala SMA Negeri 1 Pulau-pulau Terselatan Silvius Lowihan S.Pd.

Ya, Satgas Bhaksos Yankes TNI 2016 itu tidak hanya melakukan pelayanan kesehatan dan sosial, namun juga dapat merasakan "kehadiran" negara yang menggugah rasa cinta Tanah Air untuk calon-calon penerus bangsa di pulau-pulau terluar. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016