Surabaya (Antara Jatim) - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi menegaskan bahwa destinasi wisata pantai di Jember wajib dikunjungi karena jumlahnya yang tidak sedikit, disertai dengan eksotisme laut setempat.

"Jangan pernah mengaku pernah ke Jember kalau belum melihat pantai-pantai di sana," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.

Beberapa destinasi wisata pantai dan air di Jember, kata dia, yakni Pantai Watu Ulo, Pantai Payangan, Pantai Tanjung Papuma, Pantai Paseban, Pantai Puger, Pemandian Patemon, Pemandian Rembangan, Air Terjun Tancak, Air Terjun Sumber Jambe, Wisata Lori dan Wisata Loko.

"Jadi di sana bukan Papuma dan Watu Ulo saja. Buktikan dan nikmati keindahan panorama laut yang indah. Lokasinya cocok untuk wisatawan domestik maupun mancanegara," ucapnya.

Promosi wisata Jember, lanjut dia, juga digelar di Surabaya melalui pagelaran seni  budaya daerah "Pesona Ragam Budaya Pendalungan" Kabupaten Jember di Gedung Taman Budaya Cak Durasim Surabaya, 12-13 Februari 2016.

Tidak hanya pemandangan laut, di Jember juga Berbagai potensi menakjubkan, terutama sektor perkebunan dengan berbagai komoditi yang telah dikembangkan sejak zaman penjajahan Belanda, seperti kopi dan tembakau.

Selain itu, di Jember juga memiliki kuliner khas, seperti ayam pedas, bakso kabut, bakso sukir, pecel  gudeg, pecel pincuk garahan, wedang cor dan kopi kelapa.

"Termasuk oleh-oleh khas dari Jember antara lain, suwar-suwir, prol tape, pia tape, brownies tape dan dodol tape," kata mantan Kepala Dinas Pendapatan Jatim tersebut.

Sementara itu, Sekdaprov juga menyampaikan bahwa otonomi daerah mampu memberdayakan dan mengolah potensinya dengan sumber daya sendiri, baik terkait usaha dan teknis ekonomi lainnya.

Dengan demikian, lanjut dia, dengan basis daerah-daerah otonom yang kuat maka dipastikan mampu memperkuat posisi Negara dalam persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) maupun persaingan global.

Di sektor UMKM, kata dia, Jatim memiliki pelaku sekitar 6,8 juta dengan 92 pesennya  atau 6,5 juta adalah skala mikro, kemudian 6 persen atau 261 ribu skala kecil, dan 2 pesen atau 30 ribu skala menengah.

Tercatat dari total PDRB Jawa Timur sebesar Rp1.136 triliun, sekitar Rp600 triliun adalah sumbangan dari sektor UMKM dengan prosentase terbesar dari sektor pertanian hingga 65,25 persen, kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran 25,20 persen, serta diperoleh dari berbagai sektor.

"Dari data tersebut dapat dibaca betapa besar dan kuatnya sektor UMKM dalam menopang ekonomi dan lapangan kerja masyarakat Jatim. Ke depan sektor ini harus lebih baik dan bersaing," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016