Sidoarjo, (Antara Jatim) - Ratusan hektar tambak yang ada di sepanjang pesisir wilayah Sidoarjo, Jawa Timur terendam banjir menyusul tingginya curah hujan yang ada di wilayah kabupaten setempat.

Kepala Bidang Sumber Hayati Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo, Alfi Handayani, Sabtu, mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi merupakan salah satu faktor terjadinya banjir di wilayah pertambakan.

"Kami masih mendata lebih rinci berapa pastinya. Namun yang jelas, jumlanya ratusan hektar mulai dari Kecamatan Sedati sampai dengan Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Dan saat ini tim kami sedang turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan di lapangan," katanya.

Ia mengemukakan, dari pendataan tersebut nantinya akan diberikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo untuk mendapatkan bantuan.

"Kami sendiri saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan intansi terkait lainnya terkait dengan musibah banjir yang melanda petani tambak di Kabupaten Sidoarjo ini," katanya.

Ia mengatakan, selain menerjang ratusan hektar tambak, bennca banjir juga melanda beberapa kolam ikan milik warga yang ada di Kecamatan Candi dan Tanggulangin.

"Kami juga mendapatkan masukan dari para pembudi daya ikan yang ada di kecamatan tersebut kalau kolam miliknya itu terendam banjir," katanya.

Sementara itu, salah satu petani tambak di Desa Kalanganyar, Sidoarjo Khumaidi  menyatakan akibat adanya banjir tersebut dirinya mengaku rugi puluhan juta.

"Kami harus menanggung kerugian yang cukup besar akibat adanya banjir yang melanda tambak kami di Sidoarjo ini," katanya.

Sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir, banjir terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo salah satunya seperti di kawasan Sidoarjo Kota, Bungurasih, Sidokare, Waru, Taman, Krian dan Candi.

Banjir yang terjadi di Sidoarjo ini salah satunya disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah setempat sehingga mengakibatkan meluapnya aliran sungai yang ada.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016