Gresik, (Antara Jatim) - Banjir  akibat meluapnya Kalimas setelah curah hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur,  merendam sedikitnya 2.794 rumah di enam desa wilayah itu.

Camat Driyorejo, Kabupaten Gresik, Sujarto, Kamis mengatakan banjir disebabkan karena luapan Kalimas, setelah curah hujan tinggi sejak dua hari terakhir, dan luapan itu mulai masuk pemukiman warga sekitar jam 04.00 WIB.

"Air luapan Kalimas mulai memasuki pemukiman warga sekitar pukul 04.00 WIB tadi, dan saat ini terdapat 2.794 rumah warga di enam desa terendam banjir," kata Sujarto di Gresik.

Ia mengatakan, enam desa yang terdampak masing-masing adalah Desa Bambe, Cangkir, Driyorejo, Krikilan, Sumput dan Desa Kesamben, dengan ketinggian air di pemukiman warga mencapai 30 hingga 40 cm.

"Dampak yang terjadi sejumlah sekolah terpaksa memulangkan murid-muridnya karena tidak bisa melangsungkan kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya itu, akses jalan untuk menuju ke beberapa desa juga lumpuh, sehingga menghambat aktifitas warga desa setempat," katanya.

Menanggapi hal itu, Penjabat Bupati Gresik Akmal Boedianto meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik untuk segera melakukan penanganan terhadap warga yang menjadi korban banjir luapan air Kalimas. 

"Karena yang terpenting saat ini adalah keselamatan warga yang rumahnya tenggelam akibat banjir, maka segera lakukan evakuasi," kata Akmal, saat meninjau lokasi banjir.

Ia mengatakan, Pemkab Gresik telah memberikan sejumlah bantuan berupa sembako yang diterima secara langsung oleh beberapa kepala desa.

Kepala BPBD Gresik, Abu Hassan memastikan pihaknya telah menyiapkan mobil siaga bencana, perahu karet untuk evakuasi korban banjir. 

"Kami juga siap menyuplai kebutuhan dapur umum di tempat evakuasi berupa bahan baku makanan untuk keperluan memasak. Dan untuk dapur umum secepatnya akan kami koordinasikan dengan dengan pihak kecamatan atau desa terkait," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016