Malang (Antara Jatim) - Wali Kota Malang Moch Anton menyatakan pengoperasian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota itu sangat mendesak karena masyarakat di sekitar rumah sakit tersebut sudah sangat membutuhkan.

"Apalagi saat ini musim hujan yang banyak mendatangkan penyakit, khususnya demam berdarah, pasti warga sangat membutuhkan keberadaan RSUD tersebut. Oleh karena itu, lusa (Jumat, 12/2) akan kami lakukan 'soft launching' dulu, yang terpenting RSUD beroperasi dulu dengan mengoptimalkan fasilitas yang sudah tersedia," kata Moch Anton di Malang, Rabu.

Anton memastikan jika rencana soft launching RSUD Kota Malang tersebut tidak akan gagal lagi karena persiapannya sudah dimatangkan, meski pada saat soft launching nanti baru ada empat poli yang siap melayani pasien, yakni Poli Umum,  Gigi, Penyakit Dalam, dan Poli Anak. Hanya saja, RSUD tersebut masih belum bisa melayani rawat inap.

Menurut Anton, masalah fasilitas rawat inap bisa dilengkapi sambil berjalan. Pengoperasian RSUD sudah ditunggu masyarakat, apalagi saat ini musim hujan, musimnya penyakit datang. Dan, belum siapnya instalasi rawat inap tersebut juga tidak menjadi masalah asal pesan yang disampaikan pada masyarakat jelas.

"Dalam pembukaan (soft launching) nanti akan kami sampaikan pada masyarakat bahwa RSUD baru bisa melayani poli. Falisitas rawat inap baru bisa dipakai pada pembukaan resmi (grand launching) pada awal April mendatang. Fasilitas di RSUD yang sudah siap bisa termanfaatkan maksimal, sebab kalau pembukaan praresmi ditiadakan, saya khawatir fasilitas yang sudah tersedia justru menganggur," kata Anton.

Menanggapi rencana soft launching tersebut, Direktur RSUD Kota Malang Rohana mengaku khawatir kalau hanya pembukaan poli saja tanpa rawat inap akan berdampak pada kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sebab, dalam beberapa kasus, rumah sakit bisa masuk daftar hitam jika terlalu banyak merujuk pasien, padahal secara kelas mereka sudah bisa memenuhi.

"Kami khawatir di-blacklist dua tahun. Kalau hal itu sampai terjadi, justru yang kasihan pasiennya," ujar Rohana.

Permintaan kerja sama dari RSUD dengan BPJS Kesehatan awalnya sulit terealisasi karena belum ada izin operasional dari Pemkot Malang. Kerja sama baru terjalin sekitar pertengahan Januari lalu. Oleh karena itu, Rohana sempat berencana mengajukan surat permohonan ke Wali Kota agar pembukaan praresmi ditiadakan dan operasional RSUD dimulai saat seluruh fasilitas sudah siap.

Salah satu fasilitas yang masih belum selesai adalah ketersediaan obat-obatan yang baru mencapai sekitar 70 persen. Proses penyediaan obat, masih dalam pengajuan lelang ulang. Akhir tahun lalu, lelang tersebut gagal karena pengajuannya mendekati tutup tahun.

"Tahun lalu tak ada peserta lelang yang berani mengikutinya karena khawatir tak mampu memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun. Dan, kalau lelang ini nanti ada, kami optimis April sudah lengkap dan bisa dioperasikan secara optimal, termasuk rawat inapnya,” katanya. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016