Sidoarjo, (Antara Jatim) - Sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Selasa (9/2) masih terendam banjir menyusul meluapnya air sungai yang melintas di kabupaten setempat sejak beberapa hari terakhir.

Salah satunya seperti yang terjadi di wilayah Bungurasih, Waru, Sidoarjo dimana puluhan rumah milik warga terendam banjir setinggi 40 sampai dengan 50 sentimeter.

Didik Yulianto, salah seorang warga Bungurasih, Selasa, mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya ini sudah terjadi sejak empat hari terakhir akibat meluapnya sungai yang melintas di Bungurasih.

"Sejak Jumat (5/2) air luapan sungai sudah merendam wilayah kami, namun pada Minggu (7/2) air sudah mulai surut. Tetapi pada Senin (8/2) air kembali merendam wilayah kami karena hujan yang mengguyur wilayah ini sejak pagi sampai dengan malam hari," katanya.

Ia mengemukakan, bencana banjir yang terjadi di wilayah Bungurasih ini memang sudah menjadi langganan tahunan setiap musim hujan.

"Tetapi untuk tahun ini sepertinya yang paling parah, karena banyak di antaranya rumah warga yang sudah dinggikan tetap saja terkena banjir," katanya.

Ia mengatakan, pendangkalan sungai yang ada di wilayah setempat merupakan salah satu penyebab terjadinya luapan banjir yang ada di wilayah ini.

"Mungkin karena sungainya yang dangkal sehingga menyebabkan luapan banjir dan imbasnya rumah warga yang ada di sepanjang aliran sungai ini terkena imbasnya saat hujan datang," katanya.

Sementara itu, Hendra S, salah seorang warga Kedungrejo Waru Sidoarjo mengatakan, banjir juga terjadi di tempat tinggalnya ini.

"Ini merupakan kejadian banjir yang cukup parah sejak beberapa tahun terakhir karena curah hujan yang cukup tinggi ditambah lagi dengan kiriman air rob dari laut sehingga pembuangan tidak bisa lancar ke laut," katanya.

Dari pengamatan di lapangan, banjir tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Waru  Sidoarjo, melainkan beberapa wilayah lainnya seperti di Kecamatan Kota Sidoarjo, dan juga di wilayah Sidokare Sidoarjo akibat meluapnya sungai Karanggayam yang melintas di wilayah itu.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016