Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berencana mengembangkan kawasan eco-wisata Sungai Ngrowo, seiring rencana pemerintah pusat membangun bendung gerak di hilir sungai buatan untuk mencegah banjir dalam kota tersebut.
    
"Perencanaan pembangunan dan detail desainnya sudah dibuat oleh bappeda (badan perencanaan pembangunan bersama dinas PUBMCK (pekerjaan umum bina marga dan cipta karya)," kata Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo di Tulungagung, Senin.
    
Salah satu perencanaan pembangunan yang akan segera di realisaskan menurut keterangan Syahri adalah penataan kawasan bantaran sungai sepanjang lima kilometer yang membelah Kota Tulungagung itu.
    
Selain membuat areal-areal pusat jajanan pasar seperti yang sudah dibangun di areal "Ngrowo Jogging Track", pemda juga akan membangun spot kawasan hijau serta areal "outbond" atau permainan dengan konsep ramah lingkungan.
    
"Di dalam areal sungai nanti juga akan disediakan semacam perahu-perahu wisata untuk pengunjung. Tapi itu setelah bendung gerak selesai dibangun," ujarnya.
    
Syahri maupun Kepala Dinas PUBMCK Tulungagung, Sutrisno mengemukakan nilai pembangunan bendung gerak yang bersumber dari APBN dianggarkan sebesar Rp25 miliar.
    
Pembangunan bendung gerak itu sendiri diharapkan memiliki fungsi ganda. Selain menjadi tampungan air dan mencegah banjir, debit air yang terkontrol bisa mendorong terciptanya aliran Sungai Parit Agung atau Kali Ngrowo yang lebih bersih dan berfungsi sebagai wisata alam.
    
"Kalau seperti sekarang, Sungai Ngrowo kan terlihat kotor karena saat kemarau debit air turun drastis dan menyisakan lumpur serta limbah rumah tangga," kata Syahri.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016