Sidoarjo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyosialisasikan penggunaan trotoar karerna fasilitas itu masih sering disalahfungsikan untuk berjualan maupun parkir kendaraan.

Penjabat Bupati Sidoarjo Jonathan Judianto di Sidoarjo, Minggu mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat terkait penggunaan trotoar yang baik dan benar.

"Trotoar yang semestinya diperuntukkan bagi pejalan kaki acap kali dipakai untuk berjualan maupun parkir kendaraan," katanya saat kegiatan "Sidoarjo Pedestrian Fun Walk" di Alun-alun Sidoarjo.

Ia mengemukakan, berbagai imbauan seperti "trotoar bukan tempat parkir" maupun "trotoar dibangun untuk pejalan kaki" diarak memutari jalan di Sidoarjo. 

Kemudian peserta Sidoarjo Pedestrian Fun Walk berjalan bersama memutari Jalan Sultan Agung, Jalan Teuku Umar, Jalan Thamrin berlanjut Jalan A. Yani dan kembali ke di Alun-alun Sidoarjo.

Ia berpesan kepada masyarakat untuk menggunakan trotoar sebagaimana fungsinya dan melarang trotoar dipakai untuk berjualan atau parkir kendaraan. 

"Trotoar dibangun untuk pejalan kaki agar aman dan nyaman berjalan tidak khawatir kendaraan yang berjalan. Jangan berjualan diatas trotoar, trotoar bukan tempat berjualan," katanya.
 
Ia juga mengatakan bahwa anggaran untuk membangun maupun memelihara trotoar cukup besar. Setiap tahun Dinas P.U Bina Marga Sidoarjo berupaya untuk mempercantik trotoar di Sidoarjo. 

"Oleh karena itu masyarakat Sidoarjo diminta untuk memelihara trotoar-trotoar yang ada. Masyarakat diminta untuk tidak mengotori trotoar maupun memasang reklame seenaknya," katanya.

Dalam kegiatan tersebut juga ada aksi teatrikal disuguhkan peserta "Sidoarjo Pedestrian Fun Walk" dimana digambarkan seseorang berjalan terseok-seok dan kaki berlumuran darah, karena haknya dirampas oleh penyalahgunaan penggunaan trotoar.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016