Jember (Antara Jatim) - Islamic Development Bank (IDB) mengucurkan anggaran sebesar Rp600 miliar untuk pengembangan Universitas Jember (Unej) sebagai pusat keunggulan bioteknologi dalam bidang pertanian dan kesehatan.

"Pertemuan kali ini selain menjadi 'appraisal meeting' sekaligus 'site visit' guna melihat langsung kesiapan Universitas Jember," kata Human Development Specialist IDB Country Gateway Office Indonesia Deni Ahmad Fauzi di Jember, Jawa Timur, Kamis.

Deni yang didampingi perwakilan dari Kemenristekdikti, Bappenas RI, dan Kementerian Keuangan bertemu dengan Rektor Unej Moh. Hasan beserta pembantu rektor dan dekan di lingkungan kampus Unej.

Dana sebesar Rp600 miliar itu rencananya akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana seperti laboratorium lengkap dengan unit penunjangnya yakni laboratorium terpadu tanaman dan pengobatan alami, laboratorium terpadu IPA dan teknologi pangan, laboratorium terpadu hukum dan kebijakan publik dan sarana pendukung seperti auditorium berkapasitas 3.000 orang.

"IDB menaruh perhatian khusus terhadap program yang dilaksanakan di perguruan tinggi negeri, sehingga hal itu diwujudkan dengan melibatkan pihak perguruan tinggi sebagai pelaksana seperti Unej," tuturnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, di setiap perguruan tinggi negeri yang ikut dalam program IDB-Bappenas Project dibentuk "Program Implementation Unit" (PIU), sehingga IDB  melibatkan langsung pihak perguruan tinggi sebagai upaya agar terbentuk rasa turut bertanggung jawab dan rasa memiliki bagi perguruan tinggi yang menerima dana.

"Jika model seperti ini berhasil, maka akan dikembangkan untuk program-program lain yang didanai oleh IDB. Selain Unej, ada tiga perguruan tinggi lain yang menerima dana dari IDB, yakni Universitas Negeri Malang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa-Serang, dan Universitas Mulawarman Samarinda," paparnya.

Tim IDB tersebut melihat langsung lokasi pembangunan calon laboratorium dan sarana pendukung lainnya di kampus dan kemudian tim melanjutkan kunjungan ke Agrotecnopark Jubung.

"Kampus Tegalboto Unej sangat hijau. Saya minta agar laboratorium dan gedung yang nantinya dibangun tidak lantas menggusur area hijau yang sudah ada. Sayang jika pohon-pohon yang rindang ini harus berkurang," katanya.

Sementara itu Rektor Unej, Moh. Hasan, mengatakan bantuan dana dari IDB yang diterima itu membuktikan bahwa arah pengembangan Universitas Jember mendapatkan dukungan dan kepercayaan penuh dari pemerintah serta lembaga internasional, sehingga dukungan dana itu akan memantapkan langkah Unej sebagai pusat keunggulan di bidang bioteknologi. 

"Dukungan dan kepercayaan ini diperoleh melalui kerja keras seluruh sivitas akademika Kampus Tegalboto, oleh karena itu harus benar-benar dijaga karena tidak semua perguruan tinggi bisa mendapatkan pendanaan seperti ini. Mari kita buktikan dengan kerja keras," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif PIU IDB-Bappenas Project Unej, Honest Dodi Molasy menjelaskan program itu diikuti oleh Unej sejak Mei 2015 diawali dengan pembuatan dan pengiriman proposal. 

"Tahapan pertama, setiap proposal yang masuk di-review oleh Bappenas, Kemenristekdikti dan Kementerian Keuangan dan pada tahapan kedua, proposal yang lolos di tahap pertama selanjutnya di-review oleh IDB yang kemudian tindaklanjuti dengan 'appraisal meeting serta site visit'," tuturnya.

Selain digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana, dana yang diterima akan digunakan untuk membiayai studi doktoral 20 dosen dan pengiriman 102 dosen untuk melakukan post doctoral, serta penelitian yang semuanya ke perguruan tinggi di luar negeri.

Rencananya, penandatanganan perjanjian dengan pihak IDB akan dilaksanakan pada bulan Mei 2016 di Jakarta, bersamaan dengan IDB Annual Meeting 2016.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016