Gresik, (Antara Jatim) - Pencurian dengan pemberatan (curat) mendominasi kasus yang terjadi di wilayah hukum Kabupaten Gresik, Jawa Timur selama Januari 2016, sesuai data yang dikeluarkan kepolisian setempat.

Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo, Rabu, mengatakan dalam kurun satu bulan, terhitung dari tanggal 1 sampai 31 Januari, Satreskrim Polres Gresik bersama Polsek jajaran mengungkap 36 kasus dengan 49 tersangka.

Rinciannya, perjudian 12 kasus dengan 23 tersangka, pencurian dengan pemberatan 13 kasus 13 tersangka, pencurian dengan kekerasan 1 kasus dan 1 tersangka, pencurian kendaraan bermotor 7 kasus 8 tersangka, dan kasus persetubuhan anak ada 3 kasus dengan tersangka 3 orang.

"Untuk pelaku atau tersangka, jenis kelamin perempuan cukup marak. Tercatat dari 36 kasus dengan 49 tersangka, terdapat tiga tersangka wanita muda. Salah satunya merupakan sindikat lama," katanya di Gresik.

Ady menyebutkan dari tersangka tiga perempuan yang yang masuk tahanan Polres Gresik, salah satunya sindikat lama, yakni Elvira Herdiana (21), warga Jalan Pahlawan Gang 12 no 4 Gresik.

"Hal ini tentu menjadi keresahan sendiri bagi masyarakat, juga kepolisian. Sebab di Gresik sudah mulai marak aksi pencuri bukan hanya dari kalangan laki-laki, bahkan juga perempuan," katanya.

Ady mengatakan, pelaku berjenis perempuan itu sebelumnya juga pernah tertangkap dan keluar, namun tertangkap lagi setelah beraksi kedua kalinya.

Ia menjelaskan, dua pelaku perempuan lainnya yakni Evi (18), warga Kecamatan Menganti, dan tertangkap setelah diketahui mencuri uang sebesar Rp1 juta.

Selain itu, pelaku perempuan lain yang tertangkap adalah Wenti Aprilia (19), warga Desa Gading Watu, RT 01 RW 04, Kecamatan Menganti, yang tertangkap setelah mencuri 15 kendaraan motor roda dua yang dilakukan bersama saudaranya.

"Tersangka perempuan yang masuk Polres ada yang berstatus sebagai pelajar. Alasan mereka mencuri kebanyakan karena himpitan ekonomi, dan semuanya juga cari cara bagaimana bertahan hidup, ya mungkin itu jalan yang mereka inginkan," katanya.

Ady berharap, pada bulan depan atau Februari 2016 petugas dapat meningkatkan kinerja, sehingga dapat memberikan pengamanan kepada masyarakat.

"Ini untuk menekan tindak kriminalitas di Kabupaten Gresik. Sehingga masyarakat tidak lagi mengalami keresahan," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016