Malang (Antara Jatim) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta petani agar menjual gabah hasil panen mereka ke Badan Urusan Logistik (Bulog) karena Bulog harus tetap memiliki stok yang cukup dan mendistribusikannya ketika harga beras tinggi.

"Bulog ini merupakan garda terdepan untuk menstabilkan harga pangan, sehingga harus selalu memiliki stok yang cukup karena sewaktu-waktu harus melakukan operasi pasar (OP) pada saat dibutuhkan utnuk menstabilkan harga. khususnya beras," kata Mentan Andi Amran ketika berdialog dengan petani di Desa Senggreng, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang , Selasa.

"Kami berharap ada sinergi antara petani dan Bulog. Ketika permintaan tinggi, sedangkan nbahan pokoknya (beras) kurang, tentu harga akan naik drastis, di saat seperti inilah peran Bulog, bagaimana cara menyelesaikannya tanpa menimbulkan gejolak pasar," ujarnya.

Salah seorang petani yang mengikuti dialog mengutarakan "uneg-unegnya" kepada menteri. "Kami berharap petugas Bulog mau turun ke petani utnuk membeli gabahn petani, sebab selama ini Bulog tidak pernah hadir ke petani, sehingga gabah hasil panen petani tetap dijual ke tengkulak," ujar petani tersebut.

Selain itu, petani itu juga mengusulkan adanya cabang atau petugas Bulog di kampung-kampung atau di kota agar petani tidak jauh-jauh menual gabah hasil panen." Pokoknya kami mau, gabah kami dibeli Bulog tidak apa-apa, tapi kami mohon petugas dari Bulog ini datang lansung ke petani," ucapnya.

Menanggapi keinginan petani tersebut, Amran mengatakan komunikasi harus terjalin dua arah. Direktur Bulog yang hadir dalam kesempatan itu, juga diminta memikirkan usulan petani sehingga peran Bulog bisa sampai ke tingkat bawah.

"Harapan kami antara petani dengan Bulog ini ada komunikasi yang intensif dan terbuka terkait pembelian gabah petani ini, baih harga patokan pemerintah (HPP) maupun kualitas gabah yang dijual," ucapnya.

Saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 400 sampai 500 ribu ton. Pada Februari nanti akan ada panen lagi yang diperkirakan mencapai 5 juta ton dan Maret ada panen raya dari lahan seluas 2,5 juta hektare dengan perkiraan beras yang dihasilkan mencapai 12 sampai 13 juta ton.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016