Jember (Antara Jatim) - Antusias masyarakat Kabupaten Jember, Jawa Timur, cukup tinggi dalam program operasi pasar yang digelar Perum Badan Urusan Logistik Divre XI Jember selama sepekan terakhir.
"Setiap hari beras yang terjual dalam operasi pasar yang digelar Bulog sebanyak 2 ton, sehingga antusias masyarakat cukup tinggi untuk membeli beras dalam operasi pasar," kata Wakil Kepala Bulog Jember, Rahmawati, Sabtu, di Jember.
Menurutnya, harga beras di Kabupaten Jember mengalami kenaikan sekitar Rp100 hingga Rp300 per kilogram, namun tidak menimbulkkan gejolak harga di sejumlah pasar tradisional Jember.
"Memang ada kenaikan sedikit harga beras di pasaran, namun harganya tidak melonjak tajam seperti di daerah lain," ucap perempuan berhijab itu.
Kegiatan operasi pasar tersebut, lanjut dia, berdasarkan surat Menteri Perdagangan Nomor 944 yang meminta dilakukan operasi pasar akibat gejolak harga beras yang terjdi di beberapa daerah.
"Kami sudah menggelar operasi pasar mulai 21-31 Januari 2016 untuk komoditas beras saja dengan harga Rp8.100 per kilogram, agar harga beras di pasaran stabil," paparnya.
Untuk titik operasi pasar, Bulog Subdivre XI Jember berkoordinasi dengan sejumlah pasar tradisional, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember, dan Pemkab Jember.
"Selain pasar tradisional, kami juga melakukan operasi pasar di sejumlah perumahan. Setiap hari ada dua hingga titik operasi pasar beras yang dilakukan petugas Bulog secara bergantian (mobile)," katanya.
Rahmawati mengatakan stok beras di gudang Bulog Sibdivre XI Jember masih cukup untuk beberapa bulan ke depan, namun ia mengaku lupa angka persisnya stok yang berada di beberapa gudang bulog setempat.
Sementara salah seorang warga Sumbersari, Halimah mengaku senang dengan operasi pasar yang digelar Bulog Jember karena harga berasnya dibawah harga pasar.
"Mudah-mudahan operasi pasar untuk komoditas beras tetap dilakukan secara kontinyu dan tidak hanya pada bulan Januari saja," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016