Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyarankan manajemen Bank Jatim untuk memperhatikan program sosial dengan cara sedikit mengurangi keuntungan dan sedikit laju pertumbuhan ekonomi untuk pemerataan dengan sasaran nasabah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Ini merupakan program sosial atau penanaman modal akherat," ujarnya di sela Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2015 PT Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, kondisi perekonomian bangsa menjadi agak serius dan harus menjadi perhatian kepala daerah agar memberikan prioritas kepada masyarakat kecil dan membela yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sumber dana serta permodalan.

"Selama ini karena aturan administrasi maka mereka tidak bisa menjadi nasabah. Bank Jatim harus berorientasi pada pembangunan dan harus aktif mempercepat industri keuangan, dengan mengambil posisi bunganya harus lebih rendah dibanding bank lain," ucapnya.

Tujuannya, lanjut dia, mengurangi tingkat kemiskinan dan pemerataan ekonomi daerah sehingga ekonomi pedesaan mampu berkembang.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa industri keuangan di Jatim yang mendorong produktivitas hanya 41,05 persen (terdiri dari 27,22 persen modal kerja dan 14, 23 persen investasi) dari yang seharusnya 50 persen lebih.

"Perbankan masih takut pada modal kerja dan investasi. Oleh karena itu Bank Jatim harus mengambil posisi yang tidak sama dengan bank lainnya," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Direktur Bank Jatim Soeroso melaporkan indikator kinerja Bank Jatim tahun 2015 dengan total aset Rp42,80 triliun atau naik 12,65 persen dibanding 2014 Rp37,9 triliun.

Kemudian penyaluran kredit Rp28,41 triliun atau naik 8,46 persen dibandingkan tahun lalu Rp26,195 triliun, dan perolehan dana pihak ketigaRp 34,26 triliun atau naik 13,19 persen serta pendapatan bunga sebesar Rp4,70 triliun atau naik 15,17 persen.

"Sedangkan, perolehan deviden saham Rp43 per lembar atau meningkat dibanding 2014 sebesar Rp41,86 per lembar. Di sini, saham Bank Jatim untuk porsi saham pubik yang dimiliki investor didominasi oleh institusi asing dari 24 Negara sebesar 69,35 persen, dan investor domestik 30,65 persen," katanya.

Selanjutnya, kata dia, Bank Jatim pada 2016 yang telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris Bank Jatim, yakni total aset direncanakan meningkat 10,56 persen, penghimpunan dana pihak ketiga direncanakan meningkat 11,52 persen, penyaluran kredit naik 14,98 persen, dan laba sebelum pajak naik 13,98 persen.

RUPS Bank Jatim Tahun Buku 2015 dihadiri 84,43 persen pemegang saham tersebut membahas tujuh agenda, antara lain laporan keuangan tahunan, penetapan penggunaan laba bersih, dan penetapan remunerasi pengurus yang semuanya disetujui dengan suara terbanyak. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016