"Demam berdarah memang menjadi penyakit musiman pada saat musim hujan. Penyebabnya semua sudah tahu akibat virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk demam berdarah atau "aedes aegepty"," ucap Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Husada Utama dr. Luki Agustina Sp.PD.

Ia menyebutkan tanda-tanda demam berdarah itu salah satunya adalah badan panas. Panas karena infeksi yang diakibatkan virus, bakteri, atau jamur. 

"Perbedaannya pada jenis panasnya. Panas akibat virus berciri khas meninggi dengan cepat diikuti gejala nyeri sendi, sakit kepala. Sebagai contoh pada penderita dengan demam berdarah, pagi masih sehat dan segar beberapa jam kemudian panas tinggi kadang dapat mencapai 40 derajat celsius," tuturnya.

Menurutnya, panas akibat bakteri sering naik turun terutama meningkat pada waktu menjelang sore dan mencapai puncak panas pada waktu malam hari, sedang pada waktu pagi suhu turun sampai mendekati normal, kondisi berulang lagi keesokan harinya.

"Demam berdarah pada satu dan dua hari pertama hampir sulit dibedakan dengan demam akibat virus lain, tetapi sebenarnya relatif dapat dibedakan secara klinis dengan demam akibat bakteri," paparnya.

Demam berdarah sendiri, kata dia, sebenarnya terdiri dari 4 stadium. Stadium 1 tidak didapatkan gejala perdarahan spontan.

"Pada stadium 2 mulai terdapat perdarahan spontan dapat berupa bintik 2 perdarahan di kulit (untuk membedakan dengan kemerahan biasa pada kulit caranya gampang, tekan dengan jari tangan kalau menghilang berarti bukan perdarahan), tetapi dapat juga terjadi perdarahan pada gusi, bahkan sampai muntah darah," timpalnya.

Kemudian, stadium 3 mulai terjadi gejala renjatan/syok, tekanan darah mulai menurun terlihat dari selisih antara tekanan darah sistole (atas) dengan diastole (bawah) yang memendek, di bawah 20 (misalnya, tekanan darah 100/85). 

"Stadium 4 adalah yang paling berbahaya karena sudah timbul renjatan atau syok. Pemeriksaan laboratorium sebenarnya dapat sangat membantu dengan pemeriksaan darah biasa melihat adakah penurunan trombosit dan lekosit (menandakan penyakit virus)," tandasnya.

Saat ini, ada pemeriksaan laboratorium lain yaitu dengue NS 1. "Pemeriksaan ini amat sensitif sehingga dapat memastikan apakah kita terkena demam berdarah atau tidak beberapa jam setelah gejala. Pemeriksaan serologi juga dapat membantu seperti  IgG dan IgM anti Dengue,  tetapi hanya bisa dilakukan setelah hari ke 3 sakit," tukasnya.

Jadi apa yang sebaiknya dilakukan bila kita demam, ungkapnya, pertama pastikan asupan cairan kita cukup (minum banyak!).

"Kebutuhan cairan berkisar 30 sd 40 cc per kilogram berat badan per hari, jadi bila berat badan kita 60 kg berarti kita perlu 1.800 cc sd 2.400 cc perhari, dalam keadaan demam, kebutuhan ini masih ditambah lagi sesuai dengan kenaikan suhu," kilahnya.

Kemudian, kata dia, asupan kalori juga harus diperhatikan dan istirahat serta tidak selalu menggunakan antibiotik karena antibiotika tidak efektif untuk virus. 

Kemudian yang terpenting lagi adalah istirahat yang cukup, beri kesempatan pada badan untuk memulihkan diri. "Tetapi yang terpenting sebenarnya adalah mencegah penyakit ini, karena bagaimanapun lebih baik mencegah daripada mengobati," katanya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016