Sidoarjo, (Antara Jatim) - Bupati Sidoarjo terpilih, Saiful Ilah menyatakan akan segera menyelesaikan persoalan Lapindo sebagai salah satu program utama pascadirinya dilantik nanti.

"Salah satu programnya yaitu menyelesaikan permasalahan Lapindo ini," katanya usai pelaksanaan Paripurna Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Terpilih di DPRD Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin.

Ia mengemukakan, dalam penyelesaian permasalahan tersebut, pihaknya tetap akan mengacu pada nasib rakyat karena jika nanti masyarakat sepakat untuk pengeboran, maka akan dilanjutkan dan begitu juga sebaliknya. 

"Ya, soal Lapindo ini. Kalau rakyat tidak setuju, biar dicari tempat lain," katanya.

Ia menjelaskan, bahwa yang menjadi pertimbangan bagi pemerintah adalah tentang kekayaan alam yang ada di Sidoarjo.

Menurutnya, Sidoarjo kaya akan gas alamnya. Sehingga jangan sampai kekayaan yang ada di Sidoarjo nantinya dimanfaatkan oleh pihak asing. 

"Sidoarjo ini kaya akan minyak dan gas nya. Jangan sampai itu dimanfaatkan oleh orang lain. Dan hal itu bisa manfaatkan kekayaan itu nantinya. Tapi kembali lagi, kalau masyarakat tidak setuju ya bisa diambilkan dari tempat lain," katanya.

Ia menceritakan, disposisi yang diberikan pada PT. Lapindo Brantas Inc pada oktober tahun 2015 lalu, lantaran pada saat itu berkas yang diberikan sudah lengkap atau tidak ada persoalan dengan masyarakat. 

"Disposisi itu itu saya berikan, karena pada waktu pengajuan disposisi saya anggap sudah tidak ada persoalan di bawah. Sehingga saya bersedia menandatangani disposisi tersebut. Saya lihat kan masyarakat sudah setuju semua. Tapi nyatanya tidak seperti itu," katanya.

Sebelumnya, warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo menolak rencana pengeboran sumur baru yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc.

Penolakan tersebut dilakukan oleh warga, karena warga selama ini masih trauma terkait dengan peristiwa semburan Lumpur Lapindo yang sampai saat ini masih belum surut. Akibat semburan itu sendiri, ribuan rumah terendam dan ribuan warga terpaksa harus pindah tempat tinggal.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016