Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah kepala daerah di Jawa Timur meminta masyarakat menerima mantan anggota  Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bertobat dan menyatakan kembali hidup normal di tengah lingkungan asalnya.

"Harapan saya selaku kepala daerah, terima kembali mantan anggota Gafatar yang sudah menyatakan tobat dan kembali ke jalan benar," ujar Penjabat Wali Kota Surabaya Nurwiyatno kepada wartawan, Sabtu.

Pihaknya mengaku berkoordinasi dengan sejumlah ormas Islam dan tokoh agama untuk memberikan pengertian ke keluarga, khususnya para mantan anggota Gafatar agar bertobat dan menyesal telah bergabung dengan aliran Gafatar.

"Tugas ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang memberikan pengertian agar memahami Al-Quran secara utuh," ucapnya.

Hal senada disampaikan Penjabat Bupati Sidoarjo Jonathan Judianto yang mengaku siap membantu mencarikan solusi agar kembali diterima masyarakat, bahkan diakuinya sudah merencanakan program memulihkan mental para mantan anggota Gafatar.

"Kami sudah menyiapkan semuanya, termasuk apa yang harus dilakukan nantinya. Tapi untuk sementara masih dikumpulkan oleh Pemprov Jatim untuk didata dan diidentifikasi kelengkapan," katanya.

Setelah ditampung di Asrama Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim, lanjut dia, Pemkab Sidoarjo akan kembali mengumpulkannya selama tiga hari dua malam di satu tempat khusus untuk mendapat siraman rohani.

"Setelah dari Pemprov, kami mengumpulkan lagi mereka agar dibina oleh tokoh agama demi mengajaknya kembali hidup normal bersama masyarakat. Mereka ini korban dan harus mendapat pembinaan," katanya.

Sekadar informasi, berdasarkan data sementara yang dikeluarkan Pemprov Jatim, terdapat 88 orang mantan anggota Gafatar beridentitas asal Surabaya, sedangkan warga Sidoarjo sebanyak 10 orang.

Ratusan mantan anggota asal Jatim dipulangkan ke daerahnya masing-masing, Sabtu pagi, dari Mempawah, Kalimantan Barat dan beberapa wilayah lainnya karena permukimannya dibakar warga setempat.

Pemprov Jatim telah membentuk tim khusus untuk menyadarkan dan mengajak ke ajaran benar, yang anggotanya antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, tokoh agama, serta beberapa pihak terkait lainnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016