Banyuwangi (Antara Jatim) - Tim kesenian Kabupaten Banyuwangi kembali dipercaya tampil dalam kegiatan pameran wisata bertaraf internasional yang kali ini dilaksanakan di Madrid, Spanyol.
     
"Saya senang banget. Ini kepercayaan besar yang harus saya jawab dengan baik. Saya akan mempromosikan Banyuwangi dan Indonesia di mata dunia," kata Olivia Gunawan (17), salah satu pementas, kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
     
Selain siswi kelas XII IPA 1 SMAN 1 Banyuwangi itu, ada dua siswa lainnya yang juga akan tampil, yakni Niluh Ratih (16) dan Budi Ramadhan (21).
     
Mereka akan berada di Spanyol mulai 18 - 26 Januari 2016 dan bakal membawakan seni budaya Banyuwangi yang dikemas dalam balutan busana Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). BEC adalah karnaval etnik tahunan yang telah berhasil menyita perhatian wisatawan.
     
Sebelumnya, tim kesenian Banyuwangi juga tampil di Milan, Italia dan Frankfurt, Jerman, dan kali ini akan tampil dalam pameran internasional atau "International Tourism Trade Fair" (FITUR) di Madrid.
     
Keikutsertaan Banyuwangi dalam ajang tersebut atas rekomendasi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Karena itulah, seleksi ketat dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi hingga akhirnya terpilih tiga generasi muda asal kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu.
     
Olive, sapaan Olivia Gunawan, mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya bisa terpilih setelah menyisihkan beberapa peserta yang lain.  Di Madrid ia akan memperkenalkan tradisi pernikahan Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi).
     
Pada ajang itu, katanya, dirinya akan tampil dengan busana bertajuk "Mupus Braen Blambangan" yang identik dengan warna merah, emas dan hitam. Olive bahkan juga akan membawakan tari Gandrung khas Banyuwangi.
     
Penampilan anak muda Banyuwangi itu melengkapi kebanggaan Banyuwangi yang juga masuk sebagai nominator penghargaan dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pariwisata (The United Nations World Tourism Organization/UNWTO).
     
Dalam UNWTO Awards, Banyuwangi menjadi nomine penerima penghargaan kategori "Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan". Banyuwangi menjadi nominator bersama tiga negara lainnya, yaitu Medellin (Kolombia), Kenya, dan Puerto Rico.
     
Dengan mengangkat tema besar strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan, Banyuwangi akan diberikan kesempatan memaparkan kebijakannya pada 18 Januari 2016 dalam event 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol.  
     
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda mengatakan Banyuwangi masuk dalam kategori inovasi kebijakan publik dan pemerintahan.
     
"Kita diberi kesempatan untuk mempresentasikan bagaimana Banyuwangi mengembangkan konsep pariwisata berkelanjutan. Para pemenang dan runner-up masing-masing kategori akan diumumkan pada 20 Januari mendatang bersamaan dengan pelaksanaan Madrid International Tourism Trade Fair," ujar Bramuda.
     
Di Madrid nanti, lanjut Bramuda, akan dipaparkan sejumlah strategi pemkab dan kunci sukses membangun pariwisata. Mulai dari bagaimana daerah mengidentifikasi potensi wisata yang dimilikinya, menjaga kearifan lokalnya, hingga bagaimana seluruh pemangku kepentingan bergandengan tangan mengembangkan dan mempromosikan pariwisata Banyuwangi.
     
Selain Banyuwangi, dalam ajang ini, ada dua wakil Indonesia yang turut menjadi finalis di dua kategori lain. Garuda Indonesia berhasil mendapatkan nomine "Innovation in Enterprises" dengan program "Bali Beach Clean Up", dan Yayasan Karang Lestari melalui program "Coral Reef Reborn" yang akan bertanding dalam katregori "Innovation in Non-Governmental Organizations". 

Nomine lainnya datang dari Brazil, Lithuania, Spanyol, Swiss, Kamboja, Nepal, Afrika Selatan, Kroasia, dan Korea Selatan. Para finalis ini disaring dari 109 program lainnya yang digagas oleh negara-negara anggota UNWTO.
     
UNWTO saat ini beranggotakan 157 negara, 6 anggota asosiasi, dan 480 anggota afiliasi dari sektor swasta, lembaga pendidikan, dan otoritas pariwisata.  (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016