Bojonegoro (Antara Jatim) -Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai curah hujan tinggi, yang terjadi selama Februari, yang berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur. 
     
"Curah hujan yang terjadi di wilayah Ponorogo, Madiun, Ngawi, yang airnya masuk ke Bengawan Solo, selama Februari cukup tinggi berkisar 301-400 millimeter," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, di Bojonegoro, Sabtu.
     
Ia menjelaskan curah hujan cukup tinggi, yang terjadi di Ponorogo dan Madiun itu, mengacu laporan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang.
     
"Curah hujan di Ponorogo, Madiun dan Ngawi itu, yang berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur," ucapnya, menegaskan.
     
Di Bojonegoro, lanjut dia, hanya sebagian daerah yang curah hujannya tinggi berkisar 301-400 millimeter yaitu daerah yang berdekatan dengan Ngawi, selama Februari.
     
"Daerah di Bojonegoro selama Februari sebagian besar curah hujannya berkisar 201-300 millimeter," ucapnya, menegaskan.
     
Begitu pula, lanjut dia, curah hujan di Bojonegoro dan sekitarnya, masuk normal, hanya berkisar 201-300 millimeter selama Januari.
     
"Di Bojonegoro, juga di Ngawi, Madiun dan Ponorogo, maka peluang banjir bisa terjadi selama Februari, berdasarkan besarnya curah hujan yang akan terjadi," katanya, menegaskan.
     
Pihaknya, katanya, sudah menyosialisasikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Lamongan, terkait ancaman banjir luapan Bengawan Solo.
     
"Kami tetap meminta seluruh BPBD di hilir, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan," ucapnya, menegaskan.
     
Sesuai pemantauan UPT Bengawan Solo, katanya, tanggul kritis di DAS Bengawan Solo di Bojonegoro yaitu tanggul Kali Ganggang di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, yang mengalami longsor.
     
Selain itu, juga tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kabalan dan Kanor, di Kecamatan Kanor, juga mengalami longsor.
     
"Tanggul longsor, yang terjadi di Bojonegoro, sudah kami laporkan kepada Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, agar diperbaiki," jelas dia. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016