Malang (Antara Jatim) - Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang menjalin kerja sama dalam melakukan sosialisasi  pendidikan pranikah yang dinilai sangat penting sebagai bekal para calon pengantin sebelum memasuki gerbang pernikahan.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Jawa Timur, Imron, di Malang, Minggu, mengatakan tingginya angka perceraian di wilayah Malang raya menjadi salah satu alasan akan diintensifkannya sosialisasi pendidikan pranikah di wilayah itu.

"Tingginya angka perceraian di wilayah Malang raya inilah yang menjadi perhatian serius kami, sehingga muncul gagasan pendidikan pranikah. Dan, pendidikan pranikah ini akan kami sosialisasikan ke sejumlah kalangan, khusunya anak muda yang sudah berusia matang," katanya.

Program sosialisasi tersebut, kata Imron, nantinya juga akan menyasar siswa-siswi sekolah menegah atas untuk mencegah pernikahan di bawah umur atau pernikahan dini.

Menurut Imron, ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya tingkat perceraian tersebut. Bisa karena faktor ekonomi dan miskomunikasi dalam keluarga akibat kesibukan masing-masing. Oleh karena itu, pendidikan pranikah menjadi penting untuk mempersiapkan mental calon mempelai dalam membentuk keluarga yang sakinah.  

 "Tahun 2015, angka perceraian, baik gugatan maupun talak yang diajukan ke Pengadilan Agama di Kota Malang memang meningkat. Oleh karena itu, bekal pendidikan pranikah bagi calon mempelai ini sangat penting agar ke depannya, angka perceraian bisa ditekan," ucapnya.     

Selama kurun waktu 2015, angka perceraian yang diajukan ke PA Kota Malang tercatat sebanyak 2.259 kasus. Sedangkan di tingkat nasional, Jawa Timur menyumbang angka perceraian hingag 47 persen.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016