Pada 2016, perempuan harus lebih kreatif, apalagi memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Itulah harapan Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Prof Hj Ida Ayu Brahmasari.

"Perempuan harus lebih kreatif agar perempuan bisa menciptakan kesejahteraan dan keamanan ekonomi melalui berbagai hal," ucapnya ketika ditemui di Untag (25/12) tentang harapannya untuk 2016.

Ia mengatakan perempuan bisa menumbuhkan wirausaha baru skala mikro dan kecil jika menjadi sosok yang kreatif dan mampu membaca peluang bisnis, sehingga dapat mencegah urbanisasi.

"Kebanyakan perempuan di desa atau tempat tertinggal lainnya selalu pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, karena itu perempuan harus menjadi kreatif agar bisa mencegah urbanisasi. Karena di kota, mereka belum tentu mendapat pekerjaan yang diinginkan," kilahnya.

Menurut dia, tugas seorang perempuan pada zaman dahulu dikenal dengan istilah 3M dalam bahasa Jawa, yaitu "Manak, Macak, dan Masak" atau memiliki keturunan, berdandan untuk kesenangan suami, dan memasak.

"Jika zaman dahulu kita sering mendengar tugas seorang perempuan hanya 3M, maka saat ini saya tambahi juga dengan 1M menjadi 4M, yaitu Manak, Macak, Masak, dan Mantap," tuturnya.

Mantap yang dimaksud adalah perhatian dengan lingkungan sekitar, baik itu lingkungan ekonomi, sosial maupun pendidikan, sehingga perempuan bisa menjadi sosok yang didambakan.

Mantap berikutnya adalah kreatif, maksudnya bisa membaca peluang bisnis di sekitar, serta bisa belajar dari pengalaman hidupnya maupun pengalaman orang lain.

Akhirnya, perempuan Indonesia, khususnya Surabaya, bisa benar-benar Mantap pada 2016, karena bisa lebih berkembang dengan segala potensi yang dimiliki masing-masing demi kesejahteraan perekonomian.

"Potensi seorang perempuan itu berbeda-beda, sehingga bakat dan niatnya harus dikembangkan, apalagi bisa menjadi penghasilannya sehari-hari," tukasnya.

Untuk perempuan berpotensi pendidik seharusnya bisa mengajar dengan sistem yang lebih modern karena era informasi saat ini menuntut para pendidik agar lebih kreatif lagi.

"Saat ini kita memang dihadapkan dengan era informasi yang modern, jika para pendidik ketinggalan dengan beberapa informasi maka generasi muda juga akan ketinggalan dengan beberapa negara lainnya," paparnya.

Sebagai pendidik, dirinya berharap Untag yang dipimpinnya akan terus meningkat melebihi jumlah total mahasiswa saat ini. Jumlah mahasiswa Untag saat ini sebanyak 10.453 orang yakni 8.977 mahasiswa S1, 940 mahasiwa magister, dan 566 mahasiwa doktor. "Itu bukti kepercayaan masyarakat," tuturnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016