Lumajang (Antara Jatim) - Sebanyak 1.500 pendaki domestik dan mancanegara akan merayakan Tahun Baru 2016 di Gunung Semeru (3.676 meter dari permukaan laut) yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur.

"Kuota pendaki sudah penuh untuk hari ini. Pada malam pergantian Tahun Baru 2016 diprediksi jumlah pendaki mencapai 1.500 orang di sepanjang jalur pendakian Semeru," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, Kamis.

Kuota pendaki per hari di Gunung Semeru dibatasi sebanyak 500 orang, namun dalam satu hari biasanya sebanyak 500 orang mulai naik ke Semeru, kemudian 500 orang berada di Pos Kalimati, dan 500 orang lainnya turun ke Pos Ranu Pani.

"Pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu membutuhkan waktu lebih dari satu hari, sehingga pendaki biasanya menempuh perjalanan dari Ranu Pani menuju Pos Kalimati dan turun kembali ke Ranu Pani sekitar tiga hari, bahkan terkadang empat hari," tuturnya.

Ia mengatakan jumlah pendaki yang melakukan pendakian di gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu meningkat selama liburan sekolah yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2016.

"Beberapa hari jelang Tahun Baru, kuota pendakian sudah penuh baik mereka yang daftar melalui dalam jaringan (daring) maupun yang datang langsung ke Pos Ranu Pani di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang," katanya.

Ayu menegaskan jalur pendakian Gunung Semeru dibatasi hingga Pos Kalimati sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sehingga para pendaki dilarang merayakan pergantian tahun baru di puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya.

"Status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih Level II (Waspada), sehingga pendaki tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak," ucapnya.

Puluhan petugas TNBTS bersama para pecinta alam akan melakukan pemantauan di sepanjang jalur pendakian dari Pos Ranu Pani hingga Pos Kalimati untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ada sekitar 50 petugas TNBTS yang disiagakan. Saya imbau pendaki tidak nekat ke Mahameru dan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga diharapkan pendaki membawa kantong plastik selama pendakian dan sampahnya dibawa turun kembali," paparnya.

Ia mengimbau para pendaki mematuhi rekomendasi tersebut demi keselamatan mereka dan selalu waspada di jalur pendakian karena selama musim hujan dapat menyebabkan cuaca buruk dan rawan pohon tumbang.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015