Malang (Antara Jatim) - Penjabat Bupati Malang, Jawa Timur Hadi Prasetyo menyatakan masalah perbatasan teritori otonom harus diselesaikan dan dibutuhkan sinergitas bersama antarpemerintahan di wilayah Malang raya.

"Saya usulkan tiga daerah di wilayah Malang raya ini harus fokus dengan program-programnya, termasuk rencana pembangunan jangka  menengah (RPJM) sektor strategis yang ada wilayah ini. Kalau tidak begitu, tidak akan ada peningkatan," kata Penjabat Bupati Malang Hadi Prasetyo ketika memberikan sambutan dalam rapat koordinasi (rakor) di Balai Kota Malang, Senin.

Ia mencontohkan Bandara Abdurahmam Saleh sebagai pintu masuk ke wilayah Malang raya harus dijadikan kesempatan untuk membangun tiga wilayah ini secara sinergis. Dan, memecahkan masalah Malang raya juga harus dilakukan dengan komitmen bersama, seperti jalan, persampahan dan hal strategis lainnya.

Menurut dia, masalah sampah tersebut sangat penting untuk ditangani bersama, sebab limbah sampah domestik dan industri di wilayah Malang raya sangat banyak. "Bagaimana caranya kita bisa mengolah limbah sampah ini sampai 4 ribu ton menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar," katanya.

Selain masalah teritori, infrastruktur jalan, dan persampahan, wilayah Malang raya ini juga bisa menjadi satu destinasi wisata bersama, misalnya jika wisatawan datang mengunjungi pantai-pantai di Kabuapten Malang, wisata tari topeng di Kota Malangdan Batu pun juga menjadi destinasi selanjutnya.

Sementara itu Wali Kota Malang Moch Anton dalam sambutannya mengatakan perlunya kesiapan menyambut hadirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang tinggal beberapa hari ke depan.

Tiga daerah di Malang raya harus menangkap peluang ekonomi bersama agar dalam kompetisi nantinya warga kota atau kabupaten bisa survive. "Kita lihat Singapura dan Malaysia yang sangat baik dalam mengelola kotanya, seperti itulah yang harus kita upayakan bersama,” ucapnya.

Anton juga mengkritisi pola pikir masyarakat yang belum bisa berubah dan cenderung mempertahankan perilaku lama. Pola pikir masyarakat ini juga harus ditata. "Kalau cenderung mempertahankan pola lama dan tetap saja tidak bisa berubah, tidak akan bisa maju,”tuturnya.

Begitu pula, katanya, dalam mendesain suatu program, juga harus keluar dari ranah politik, sebab bila kecenderungan itu tetap terjadi, pemerintahan di tiga wilayah Malang raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabuapten Malang) tidak bisa berkreasi dan berinovasi lebih baik lagi.  "Ini hambatan kita, karena itu dengan adanya sinergitas ini ada tindaklanjutnya," pungkasnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015