Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 24 orang personel keamanan ditempatkan di Gereja Katedral Jalan Ijen Kota Malang untuk mengamankan misa Natal yang digelar sepanjang hari ini (Jumat, 25/12) mulai pagi hingga malam hari nanti.

Kepala Pos Pengamanan Gereja Katedral Ijen Kota Malang, Jawa Timur, AKP Heri Wahyu Widodo, Jumat, mengatakan ada lima misa Natal yang digelardi Gereja Katedral tersebut, yakni pukul 05.30 WIB, 07.30 WIB, 10.00 WIB, 16.30 WIB, dan 18.30 WIB.  

"Selain misa yang digelar hari ini, tadi malam (Kamis, 24/12) juga ada misa. Pelaksanaan berjalan lancar, bahkan pemeriksaan terhadap seluruh jemaat yang mengikuti misa pun juga tidak ada kendala dan tidak ditemukan adanya hal-hal yang mencurigakan atau mengkhawatirkan," katanya.

Pos pengamanan didirikan di sekitar Gereja Katedral Ijen dan akan beroperasi hingga 2 Januari 2016. Prioritas pengamanan saat ini adalah menjaga keamanan dan kelancaran ibadah para jemaat yang engikuti misa Natal. "Sebenarnya pos ini tidak hanya dikhususkan untuk penjagaan misa Natal saja, tetapi juga untuk pengamanan tahun baru 2016, bahkan pos ini juga menerima laporan atau aduan dari masyarakat," ucapnya.

Sementara itu pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Jemaat Perdamaian Dinoyo, Kota Malang, menyajikan sebuah ritual yang cukup unik, bahkan ritual itu sudah ada sejak gereja itu didirikan pada dekade 40-an.

Dalam sidang ibadah Natal, para jemaat diajak untuk menyalakan lilin secara serempak yang dipimpin oleh Donna Avianty, salah satu pengurus Kaum Wanita GSJA Jemaat Perdamaian Dinoyo. Pada saat sesi tersebut dimulai, Donna berjalan dari belakang di antara barisan kursi jemaat dengan membawa lilin sambil menyanyikan lagu pujian.

Dan, lagu-lagu pujian yang dinyanyikannya itu merupakan produk (ciptaan) asli jemaat gereja itu. Lagu tersebut diciptakan oleh pendeta pertama gereja yang telah meninggal dunia, Pdt. Zaelan Setiadi. Selanjutnya, Donna memanggil sejumlah orang yang mewakili jemaat untuk menyalakan tiga lilin yang terletak di tengah ruangan.

Ketiga orang itu adalah Ibu Gembala,  yakni Ibu Pdt. Zaelan Setiadi serta Sekretaris Gembala Bapak Pdt. Pujo Priono dan Ketua Majelis Gereja, Bapak Liem.

Menurut Donna, ritual penyalaan lilin tersebut memiliki makna penting. "Kami memaknai kedatangan Yesus sebagai pembawa terang di dunia. Penyalaan lilin tersebut menandai kehadirannya di tengah kita yang mengusir gelap," katanya.

GSJA Jemaat Perdamaian Dinoyo terletak di Jalan MT Haryono Gang VI Nomor 824 Kota Malang.  Gereja tersebut berdiri di tengah perkampungan yang padat penduduk dan mayoritas beragama Islam (Muslim), namun umat Nasrani yang menjalankan ibadah (misa) Natal bisa menjalankannya dengan damai dan aman.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015