Madiun, (Antara Jatim) - Jenazah Letkol Penerbang Marda Sarjono (40), pilot T-50I Golden Eagle yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih tempur milik TNI AU di Yogyakarta, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Madiun, Jawa Timur, Senin.

Pemakaman dilakukan secara militer dan dipimpin langsung oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoops AU) II, Marsekal Muda (Marsda) TNI Dody Trisunu.

"Keluarga besar TNI AU sangat berduka cita. Kita kehilangan dua pilot terbaik. Almarhum sangat berdedikasi dalam tugasnya hingga akhir hayat," ujar Marsda TNI Dody Trisunu dalam sambutan upacara pemakaman militer tersebut.

Ia meminta agar peristiwa kecelakaan pesawat tempur latih di Yogyakarta tidak menyurutkan nyali para prajurit TNI AU. Namun sebaliknya, malah menjadi momentum untuk meningkatkan pengabdian kepada negara.

"Kejadan ini hendaknya membuat para prajurit untuk lebih meningkatkan lagi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. Keluarga besar TNI AU juga mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan," ujar dia.

Sebelum dimakamnkan, jenazah Lekol Penerbang Marda Sarjono disemayamkan di rumah duka di Jalan Cendrawasih II/11, komplek Lanud Iswahjudi, Magetan.

Jenazah diterbangkan dari Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan tiba di Lanud Iswajudi Magetan pada Minggu (20/12) petang sekitar pukul 17.30 WIB dengan menggunakan pesawat CN-295.

Jenazah langsung ditempatkan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi yang menjadi tempat tugas almarhum. Setelah itu, jenazah dipindahkan dari Skadron Udara 15 ke rumah duka sekitar pukul 20.17 WIB.

Letkol Penerbang Marda Sarjono merupakan Komandan Skadron Udara Tempur 15 yang bermarkas di Lanud Iswahjudi, Magetan. Ia menjabat sebagai Danskadron Udara 15 sejak 29 September 2014.

Skadron Udara 15 sendiri merupakan tempat yang khusus mengoperasikan pesawat tempur ringan T-50I Golden Eagle hasil pengembangan industri penerbangan Korea Selatan bersama perusahaan penerbangan AS Lochkeed Martin.

Marda merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1997. Sebelum menjadi Komandan Skadron Udara 15, ia menjabat Kepala Standardisasi dan Evaluasi (Kastandeval) Wing 3 Lanud Iswahjudi dan Kabinlat Wing 3 Lanud Iswahjudi.

Ia meninggalkan seorang istri bernama Dian Ambarwati dan tiga orang anak. Yakni, Nabila Shafa Nur Aliyyah (12), Asyifa Dianda Nur Aliyyah (5), dan Hanif Fadhlurrahman Nur Sarjono (4).(*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015