Hong Kong, (Antara) - Menteri BUMN Rini Soemarno meminta seluruh BUMN untuk membuat program yang mendukung kepedulian terhadap TKI atau BMI, sehingga saat mereka kembali ke Tanah Air dapat memiliki kehidupan lebih baik.
"Bahkan menjadi pelaku pendukung ekonomi nasional, sebagai wirausaha, kata Rini di Hongkong, Minggu.
"Program kewirausahaan tersebut dapat dilakukan oleh BUMN bagi para TKI/BMI sehingga mereka mampu bermimpi dan mewujudkannya, untuk dapat hidup lebih baik saat kembali ke Tanah Air," katanya dalam kegiatan serangkaian kegiatan "Mandiri Sahabatku".
Program kewirausahaan Bank Mandiri bagi para TKI bertajuk "Mandiri Sahabatku" dilaksanakan di Malaysia, Hong Kong dan Korea Selatan. Hingga kini jumlah alumni dari program tersebut sudah mencapai 8.900 orang.
Para TKI/BMI alumni program tersebut kini telah berhasil didaerahnya sebagai wirausaha kuliner, minimarket, salon kecantikan dan sebagainya.
"Dengan program serupa itu, mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menentukan nasib mereka sendiri. Mereka termotivasi untuk tidak lagi menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri, tapi menjadi wirausahawan sukses di Tanah Air," kata Rini menekankan.
Terkait itu, sinergitas BUMN membuat program pemberdayaan dan kewirausahaan bagi para TKI/BMI sangat penting dilakukan, agar martabat TKI/BMI itu pun terangkat, ekonomi nasional secara umum juga akan meningkat dengan peran wirausaha para TKI/BMI di Tanah Air," tutur Rini.
Khusus di Hong Kong, program "Mandiri Sahabatku" dimulai pada Oktober 2011. "Semula pesertanya hanya 20 orang, kini telah mencapai seribu orang pada setiap penyelenggaraan," ungkap Direktur Utama PT Bank Mandiri (Tbk) Budi Gunadi Sadikin menjawab Antara.
Ke depan, lanjutnya, "Mandiri Sahabatku" yang merupakan bagian dari program tanggung jawab perusahaan (CSR), akan terus ditingkatkan pelaksanaannya, hingga pesertanya pun semakin banyak baik di Hong Kong, Malaysia maupun Korea Selatan.
Serangkaian kegiatan tersebut Menteri Rini didampingi beberapa direksi BUMN dan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyambangi dan berdialog dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)/Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong.
Sejak Minggu pagi, Rini bersama rombongan menyapa dan melakukan senam bersama TKI/BMI Hong Kong di Taman Victoria, di kawasan Causeway Bay. Setelah melakukan olah raga bersama, Rini pun menyambangi para TKI/BMI yang sedang melakukan transaksi di Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Apa kabar, sedang melakukan transaksi apa. Jika bisa ditabung gajinya, jangan berlebihan jika mengambilnya," katanya, di kantor remitansi Bank Mandiri.
Sapaan serupa juga disampaikannya kepada beberapa TKI/BMI di kantor remitansi BNI dan BRI Hong Kong. Tak ketinggalan, Rini pun meninjau kantor penjualan Telkomsel di kawasan yang sama, yakni di Causeway Bay, Hong Kong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Bahkan menjadi pelaku pendukung ekonomi nasional, sebagai wirausaha, kata Rini di Hongkong, Minggu.
"Program kewirausahaan tersebut dapat dilakukan oleh BUMN bagi para TKI/BMI sehingga mereka mampu bermimpi dan mewujudkannya, untuk dapat hidup lebih baik saat kembali ke Tanah Air," katanya dalam kegiatan serangkaian kegiatan "Mandiri Sahabatku".
Program kewirausahaan Bank Mandiri bagi para TKI bertajuk "Mandiri Sahabatku" dilaksanakan di Malaysia, Hong Kong dan Korea Selatan. Hingga kini jumlah alumni dari program tersebut sudah mencapai 8.900 orang.
Para TKI/BMI alumni program tersebut kini telah berhasil didaerahnya sebagai wirausaha kuliner, minimarket, salon kecantikan dan sebagainya.
"Dengan program serupa itu, mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menentukan nasib mereka sendiri. Mereka termotivasi untuk tidak lagi menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri, tapi menjadi wirausahawan sukses di Tanah Air," kata Rini menekankan.
Terkait itu, sinergitas BUMN membuat program pemberdayaan dan kewirausahaan bagi para TKI/BMI sangat penting dilakukan, agar martabat TKI/BMI itu pun terangkat, ekonomi nasional secara umum juga akan meningkat dengan peran wirausaha para TKI/BMI di Tanah Air," tutur Rini.
Khusus di Hong Kong, program "Mandiri Sahabatku" dimulai pada Oktober 2011. "Semula pesertanya hanya 20 orang, kini telah mencapai seribu orang pada setiap penyelenggaraan," ungkap Direktur Utama PT Bank Mandiri (Tbk) Budi Gunadi Sadikin menjawab Antara.
Ke depan, lanjutnya, "Mandiri Sahabatku" yang merupakan bagian dari program tanggung jawab perusahaan (CSR), akan terus ditingkatkan pelaksanaannya, hingga pesertanya pun semakin banyak baik di Hong Kong, Malaysia maupun Korea Selatan.
Serangkaian kegiatan tersebut Menteri Rini didampingi beberapa direksi BUMN dan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyambangi dan berdialog dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)/Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong.
Sejak Minggu pagi, Rini bersama rombongan menyapa dan melakukan senam bersama TKI/BMI Hong Kong di Taman Victoria, di kawasan Causeway Bay. Setelah melakukan olah raga bersama, Rini pun menyambangi para TKI/BMI yang sedang melakukan transaksi di Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Apa kabar, sedang melakukan transaksi apa. Jika bisa ditabung gajinya, jangan berlebihan jika mengambilnya," katanya, di kantor remitansi Bank Mandiri.
Sapaan serupa juga disampaikannya kepada beberapa TKI/BMI di kantor remitansi BNI dan BRI Hong Kong. Tak ketinggalan, Rini pun meninjau kantor penjualan Telkomsel di kawasan yang sama, yakni di Causeway Bay, Hong Kong. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015