Surabaya (Antara Jatim) - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Rasiyo-Lucy Kurniasari menunggu hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat, 9 Desember 2015, di Posko Pemenangan "Serasi" yang terletak di Jalan Flores.
"Saya dan Ning Lucy menunggu hasil pemungutan suara di posko bersama-sama juga dengan pendukung," ujar Rasiyo ketika ditemui di kediamannya usai menggunakan hak pilihnya, Rabu.
Pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengaku optimistis mendapat kepercayaan dari masyarakat dan diberi kesempatan memimpin "Kota Pahlawan" selama lima tahun ke depan.
"Kami tidak hitung prosentase, dan akan diterima berapapun angkanya. Insya Allah dan mohon doa restu kepada warga Surabaya," ucap mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim itu.
Sebelum ke posko pemenangan bersama tim dan pendukungnya, Rasiyo dan Lucy Kurniasari menyempatkan berziarah ke makam mantan Wali Kota Surabaya (Alm) Sunarto Sumoprawiro di Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono.
"Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan ke jasa-jasa yang telah beliau lakukan maka sudah seharusnya kita semua mendoakan," kata mantan Komisaris Bank UMKM Jatim tersebut.
Sementara itu, terkait tingkat partisipasi pemilih di Pilkada kali ini, cawali yang akrab disapa Paklik itu berharap menjadi mayoritas dibanding golput atau yang tidak menggunakan hak piihnya di TPS.
Hal senada disampaikan pasangannya, Lucy Kurniasari, yang mengharapkan angka pemilih pada Pilkada kali ini tinggi dan hasil suara mayoritas mengantarkannya duduk di kursi "Surabaya-2".
"Segala usaha dan ikhtiar telah kami lakukan dan sekarang ini puncaknya. Semoga hasil yang diraih sangat memuaskan kami serta warga Surabaya," katanya.
Pilkada Kota Surabaya diikuti dua pasangan calon, yakni nomor urut 1 Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), dan nomor urut 2 yang diusung PDI Perjuangan, yaitu Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Saya dan Ning Lucy menunggu hasil pemungutan suara di posko bersama-sama juga dengan pendukung," ujar Rasiyo ketika ditemui di kediamannya usai menggunakan hak pilihnya, Rabu.
Pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengaku optimistis mendapat kepercayaan dari masyarakat dan diberi kesempatan memimpin "Kota Pahlawan" selama lima tahun ke depan.
"Kami tidak hitung prosentase, dan akan diterima berapapun angkanya. Insya Allah dan mohon doa restu kepada warga Surabaya," ucap mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim itu.
Sebelum ke posko pemenangan bersama tim dan pendukungnya, Rasiyo dan Lucy Kurniasari menyempatkan berziarah ke makam mantan Wali Kota Surabaya (Alm) Sunarto Sumoprawiro di Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono.
"Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan ke jasa-jasa yang telah beliau lakukan maka sudah seharusnya kita semua mendoakan," kata mantan Komisaris Bank UMKM Jatim tersebut.
Sementara itu, terkait tingkat partisipasi pemilih di Pilkada kali ini, cawali yang akrab disapa Paklik itu berharap menjadi mayoritas dibanding golput atau yang tidak menggunakan hak piihnya di TPS.
Hal senada disampaikan pasangannya, Lucy Kurniasari, yang mengharapkan angka pemilih pada Pilkada kali ini tinggi dan hasil suara mayoritas mengantarkannya duduk di kursi "Surabaya-2".
"Segala usaha dan ikhtiar telah kami lakukan dan sekarang ini puncaknya. Semoga hasil yang diraih sangat memuaskan kami serta warga Surabaya," katanya.
Pilkada Kota Surabaya diikuti dua pasangan calon, yakni nomor urut 1 Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), dan nomor urut 2 yang diusung PDI Perjuangan, yaitu Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015