Pamekasan (Antara Jatim) - Badan Amil Zakat (BAZ) Pamekasan, Jawa Timur, mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih.

"Salah satu desa yang menjadi sasaran distribusi bantuan air bersih BAZ Pamekasan adalah Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan," kata Wakil Ketua BAZ Pamekasan Alwi di Pamekasan, Rabu.

Ia menjelaskan penyaluran bantuan air bersih oleh BAZ Pamekasan itu dilakukan karena masih banyak warga yang membutuhkan bantuan air bersih sehingga sebagian hasil pengumpulan zakat, infaq dan sedekah dari Badan Amil Zakat diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan bantuan tersebut.

Alwi mengatakan penyaluran zakat, infaq dan sedekah oleh BAZ Pamekasan selama ini tidak hanya berupa bantuan kebutuhan bahan pokok akan tetapi juga berupa aksi sosial seperti pendistribusian air bersih, perbaikan rumah tidak layak huni serta pembangunan tempat ibadah seperti masjid dan mushalla.

Sebelumnya, BAZ Pamekasan juga memberikan bantuan beasiswa kepada 112 warga miskin dan bantuan paket sembilan kebutuhan bahan pokok sebanyak 10.000 paket.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, sebanyak 299 dusun hingga kini masih mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.

Ke-229 dusun yang dilanda kekeringan dan kekuran air bersih itu tersebar di 99 desa di 11 kecamatan dari total 13 kecamatan yang ada di wilayah itu.

Data kekeringan itu sesuai dengan data yang dilaporkan aparat desa melalui kecamatan dan disampaikan kepada BPBD Pemkab Pamekasan.

Hanya dua kecamatan yang hingga kini belum masuk kategori daerah rawan kekeringan yakni Kecamatan Kota dan Kecamatan Galis.

Dari sebanyak 299 dusun yang mengalami kekeringan, sebanyak 166 dusun mengalami kering kritis dan sebanyak 133 dusun mengalami kering langka.

Yang dimaksud dengan kering kritis adalah apabila pemenuhan air di dusun itu hanya mencapai 10 liter lebih perorang perhari.

Selain itu, jarak yang harus ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih hingga dalam radius tiga kilometer lebih.

Sedangkan yang dimaksud dengan kategori kering langka adalah apabila ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan warga dibawah 10 liter perorang perhari.

Disamping itu, jarak yang harus ditempuh warga untuk mendapatkan air antara 0,5 kilometer hingga maksimal tiga kilometer.

Berdasarkan catatan Antara, jumlah desa yang mengalami kekeringan pada kemarau 2015 lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2014.

Pada kemarau 2014 jumlah desa yang terdata mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih terdata sebanyak 117 desa.

Perinciannya, sebanyak 39 desa mengalami kekeringan kritis dan 79 desa mengalami kekeringan langka. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015