Jember (Antara Jatim) - Sebanyak 200 lebih anggota Kodim 0824 Jember, Jawa Timur, Selasa,  menjalani tes urine untuk mendeteksi ada atau tidaknya anggota TNI tersebut yang menggunakan narkoba atau zat adiktif lainnya.

Perwira Seksi Intelijen Kodim 0824 Jember, Kapten Inf Abdul Latif, mengatakan kegiatan tes urine tersebut sudah terprogram dan merupakan tindakan rutin yang digelar di lingkup kodim setempat.

"Hanya jadwalnya saja yang digelar secara mendadak dan sesuai dengan perintah dari pusat, sehingga seluruh anggota Kodim 0824 wajib menjalani tes urine yang digelar di aula Kodim," tuturnya.

Menurutnya, hasil pemeriksaan sekitar 200 lebih anggota Kodim 0824 menunjukkan hasil negatif dan apabila ada anggota yang positif menggunakan narkoba, maka sanksinya sudah cukup tegas yakni bisa dipecat secara tidak hormat.

"Selain menjalani tes urine, seluruh anggota juga mengikuti sosialisasi program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), dengan menghadirkan pembicara dari Dinas Kesehatan Jember," paparnya.

Dengan kegiatan tersebut, lanjut dia, diharapkan anggota Kodim 0824 Jember paham terhadap jenis dan pengaruh yang diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba, sehingga dapat meneruskan ke desa atau wilayahnya guna membantu menekan pederadan maupun penyalahgunaan narkoba tersebut di Kabupaten Jember.

"Saya berharap, sebagai anggota TNI diharuskan seorang prajurit berperilaku yang baik dan menjadi teladan masyarakat dengan tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum termasuk mengonsumsi narkoba," katanya.

Sementara pemateri sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dari Dinkes Jember, Sri Astutik, mengatakan berbagai sebab akibat penyalahgunaan narkoba di antaranya adalah kenakalan remaja, mabuk-mabukan dan lain-lain yang akhirnya mencoba menggunakan obat-obatan seperti pil dextro atau sejenisnya yang akhirnya ke arah penyalahgunaan narkoba.

"Untuk itu perlunya pengawasan orang tua kepada anak-anak kita sendiri, sehingga mereka tidak sampai terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba tersebut dari temannya atau orang lain," ucap Koordinator Anak dan Lansia Dinkes Pemkab Jember itu.

Ia menjelaskan pelaku penyalahgunaan dan pengedar narkoba biasanya didominasi oleh anak putus sekolah, namun saat ini mahasiswa juga mulai menjadi tersangka pengedar barang haram tersebut.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015