Malang (Antara Jatim) - Lelang obat untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang yang digadang-gadang bisa mempercepat pengoperasian rumah sakit tersebut gagal lagi, akibatnya peresmian sekaligus pengoperasian rumah sakit itu molor lagi.

Wali Kota Malang Moch Anton di Malang, Jawa Timur, Jumat, mengaku kecewa dengan gagalnya lelang obat utnuk RSUD tersebut, bahkan ia mempertanyakan, kenapa pengadaan obat dengan sistem e-catalog itu justru tidak berhasil, akibatnya rumah sakit milik pemerintah itu gagal diresmikan pada akhir tahun ini.

"Kita akan coba ulang kembali lelang obatnya melalui e-catalog. Persoalan obat dan peralatan kesehatan memang sangat krusial bagi rumah sakit, sehingga harus berhati-hati dan cermat," ujarnya.

Ia mengakui dirinya ingin melaksanakan program lelang dengan sistem e-catalog sesuai prosedur, tapi justru gagal. Gagalnya lelang tersebut diperkirakan karena lelang digelar menjelang akhir tahun, sehingga perusahaan tak begitu antusias.

Biasanya, lanjut Anton, mereka terkendala stok yang sudah terbatas. "Alat kesehatan memang menjadi kendala utama yang selama ini menghambat pengoperasian RSUD Kota Malang. "Sekarang Direktur RSUD sedang konsultasi ke Kementerian Kesehatan. Kita tunggu saja hasilnya bagaimana, namun harapan kami persoalan ini segera tuntas agar rumah sakit bisa segera dioperasikan dan malayani pasien," kata politisi PKB tersebut.

Dalam dokumen unit layanan pengadaan Nomor 027/5615/ULP/35.73.121/2015 tanggal 25 November, disebutkan bahwa pengadaan obat-obatan RSUD gagal karena tidak ada peserta yang memasukkan penawaran.

Dokumen itu juga menyebutkan, ada tujuh perusahaan yang ikut lelang dinyatakan gugur karena tidak memasukkan penawaran. Akibatnya, peresmian RSUD Kota Malang yang rencananya dilakukan akhir tahun ini molor lagi.

Semenatra itu Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Imam Fauzi menyayangkan gagalnya lelang obat di RSUD tersebut. Namun, ada sisi positifnya dari gagalnya lelang obat-obatan tersebut. Hal itu bisa menjadi pembelajaran bagi pemkot, sambil menunggu permasalahan obat selesai, pihak RSUD disarankan membenahi sarana lain agar ketika lelang obat beres, tak ada hal lain yang menghalangi peresmian dan pengoperasiannya.

"Anggaran pengadaan obat-obatan di RSUD Kota Malang yang tak terserap tahun ini akan masuk dalam Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) 2015. Sangat disayangkan memang, pengoperasian RSUD yang ditunggu-tunggu masyarakat di wilayah bagian timur Kota Malang tertunda lagi," katanya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015